Putri Candrawathi Mengaku Korban Pelecehan Seksual, Analisis Reza Indragiri Beda, Oh

Senin, 29 Agustus 2022 – 09:06 WIB
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri sampaikan analisis merespons klaim Putri Candrawathi korban pelecehan seksual. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel membeber hasil riset tentang kondisi psikologi korban pelecehan seksual, merespons klaim Putri Candrawathi (PC).

Menurut sarjana psikologi dari UGM Yogyakarta itu, riset menyimpulkan bahwa korban kekerasan seksual mengalami guncangan mental.

BACA JUGA: Siapa Pengirim Karangan Bunga yang Minta Irjen Ferdy Sambo Jangan Gentar?

Namun, dia melihat hal berbeda dari istri Ferdy Sambo yang mengaku menjadi korban pelecehan dan diasumsikan mengalami tekanan batin yang dahsyat.

"PC justru berbeda dengan profil korban yang dipotret oleh para peneliti. Dia tidak mengisolasi diri guna memulihkan dirinya, tetapi justru muncul ke publik," kata Reza kepada JPNN.com, Sabtu (27/8) malam.

BACA JUGA: 4 Tokoh Tak Percaya Pengakuan Putri Candrawathi, Ada Kata Membual, Bicara Apa Saja, Terserah!

Putri diketahui muncul di hadapan publik melalui media ketika menyambangi Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok pada Minggu (7/8) lalu.

"Klaim sebagai korban pelecehan seksual justru terpatahkan oleh pemunculan dan perkataan PC sendiri di depan Mako Brimob," lanjutnya.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Membayangkan Kapolri Sedang Sumpek

Reza mengatakan Undang-Undang 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) memuat sejumlah pasal yang mengatur bahwa identitas korban kekerasan seksual wajib dirahasiakan.

Akan tetapi, dia melihat tindak tanduk Putri justru bertolak belakang dengan UU tersebut. "Yakni dengan muncul dan memperkenalkan dirinya di hadapan para wartawan," tuturnya.

Dalam analisisnya, penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu juga menduga Putri melakukan malingering.

"Patut diduga bahwa PC melakukan malingering (pura-pura sakit untuk mendapatkan manfaat hukum tertentu)," ujar Reza Indragiri.

Andaikan Putri Candrawathi sakit pun, Reza menilai tidak serta-merta dapat disimpulkan bahwa sakitnya itu muncul secara alami dan semata-mata merupakan akibat dari kekerasan seksual.

Menurut pria yang pernah mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu, "sakit" PC tersebut patut dipandang sebagai bentuk perilaku yang tidak kooperatif terhadap proses penegakan hukum.

BACA JUGA: Kasus Brigadir J, Analisis Reza tentang Kepentingan Putri Candrawathi, Soal Cinta, Oh

"Tindak tanduk sedemikian rupa layak dijadikan sebagai salah satu hal yang memberatkan hukuman bagi PC, apabila nantinya dia divonis bersalah," tutur Reza.

Saat diperiksa penyidik Bareskrim beberapa hari lalu, istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengaku korban pelecehan seksual.

Klaim tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J itu disampaikan oleh kuasa hukumnya, Arman Hanis.

BACA JUGA: Guru Honorer Daerah Ini yang Terima TPG Siap-Siap Kehilangan Insentif

Menurut Reza, Putri bisa berkata apa saja kepada penyidik, termasuk mengaku korban tindakan asusila.

"Karena tidak disumpah, dia "boleh" membual, berkhayal, atau apa pun," ucap Reza Indragiri. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler