Putri Candrawathi Tak Bersama Ferdy Sambo di Ultah Pernikahan, Konon Ada Pelecehan

Kamis, 01 September 2022 – 18:51 WIB
Komnas HAM merilis Laporan Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Kematian Brigadir J. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komnas Perempuan menemukan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo, 

Menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, pelecehan itu terjadi di Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022, tak berselang lama setelah pergantian hari.

BACA JUGA: Pengacara Brigadir J Tenang Saja, Negara yang Akan Melawan Irjen Ferdy Sambo

Peristiwa itu terjadi justru pada saat tanggal ulang tahun pernikahan Ferdy Sambo dengan Putri.

“Terdapat dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Saudara Brigadir J terhadap Saudari PC (Putri, red)," ujar Anam dalam konferensi pers “Laporan Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Kematian Brigadir J" di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (1/9).

BACA JUGA: Ternyata Ada 4 Alasan Penyidik Tak Menahan Putri Candrawathi


Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers 'Laporan Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Kematian Brigadir J' di Jakarta, Kamis (1/9). Foto: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

Anam menuturkan Ferdy Sambo tidak sedang bersama Putri saat pelecehan terjadi.

BACA JUGA: Pelecehan Seksual di Magelang, Analisis Reza Indragiri soal Pelaku & Korban Tak Seperti yang Dibayangkan

"Saudara FS tidak berada di Magelang," kata Anam dalam jumpa pers bersama Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani itu.

Komnas HAM juga menemukan adanya pengancaman terhadap Brigadir J.

Anam menjelaskan pengancaman itu terjadi setelah asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Susi dan Kuat Ma’ruf, membantu Putri masuk ke dalam kamar pascainsiden dugaan pelecehan seksual.

“Jadi, ancaman ini terkonfirmasi. Kami mendapatkan infonya yang waktu itu squad-squad menjadi si Kuat,” kata dia.

Komnas HAM menyerahkan laporan hasil pemantauan dan penyelidikan peristiwa penembakan Brigadir J itu kepada Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto.

Di tempat sama, Andy Yentriyani menyatakan Komnas Perempuan menemukan petunjuk awal pelecehan seksual yang dialami Putri.

Menuruy Yentriyani, petunjuk awal itu diperoleh dari keterangan Putri dan Susi maupun asesmen psikolog.

Yentriyani menjelaskan awalnya Putri enggan melaporkan pelecehan seksual tersebut karena merasa malu dan takut dengan  Brigadir J.

“Dalam kasus ini posisi dari seorang istri petinggi kepolisian pada usia menjelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, rasa takut pada ancaman, dan menyalahkan diri sendiri sehingga lebih baik mati. Ini disampaikan berkali-kali,” tutur Yentriyani.(mcr4/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putri Dipaksa Ferdy Sambo Mengaku Terjadi Pelecehan Seksual di Duren Tiga, Padahal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler