jpnn.com, JAKARTA - Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengimbau agar kesalahpahaman mengenai konsep PPK sebagai Full Day School (FDS) segera diakhiri.
Menurut dia, masih banyak yang harus dikerjakan demi kemajuan pendidikan Indonesia. Bila masyarakat hanya memasalahkan istilah FDS, kapan pendidikan bisa maju.
BACA JUGA: Tanya Istilah FDS, Yenny Wahid Temui Mendikbud
"Berhentilah mempertentangkan istilah FDS. Lebih baik energi dan pikiran kita difokuskan untuk memajukan pendidikan Indonesia," kata Yenny usai bertemu Mendikbud Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Selasa (15/8).
Yenny mengungkapkan, adanya kecenderungan less formal schooling, kegiatan sekolah formal harus dikurangi tapi harus memberikan opsi bagi murid untuk mengembangkan potensi dirinya.
BACA JUGA: PBNU Sebut Video Ujaran Kebencian Penolakan Full Day School Hoaks
Dia mencontohkan, ketika orang tua memasukkan anaknya ke sekolah tari, klub basket, atau mading.
Di sinilah peranan orang tua dalam mewadahi potensi dan bakat anak.
BACA JUGA: Anak-Anak Ucapkan Kalimat Kasar dalam Demo Tolak FDS, Ini Kata KPAI
“Jika PPK ini jadi diterapkan maka secara teori rencana yang ada bisa terimplementasikan karena sekolah, keluarga orang tua jadi peran penting,” ujarnya.
Dia mengapresiasi upaya Kemendikbud dalam menyinergikan Tri Pusat Pendidikan dalam kebijakan PPK.
Menurutnya, ajaran Ki Hajar Dewantara ini benar dan penting bagi penguatan karakter generasi muda.
“Perlu ada sinkronisasi nilai antara orang tua, keluarga, masyarakat dan sekolah,” pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Kembali Tegaskan Tak Ada Keharusan Sekolah Terapkan Full Day School
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad