Putri Pendiri PKS: Lebih Baik Berdakwah Di Kandang Banteng daripada di Kandang Sapi

Sabtu, 09 Februari 2019 – 17:31 WIB
PDI Perjuangan menggelar rapat konsolidasi bersama dengan kadernya di Kabupaten dan Kota Bogor, Sabtu (9/2). Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA -  Azmah Shoobiroh mengungkapkan alasan ayahnya yang juga pendiri PKS almarhum KH Yusuf Supendi bergabung dengan PDI Perjuangan.

Azmah yang juga kader PDI Perjuangan ini mengungkapkan hal itu di hadapan elite partainya dalam rangka rapat konsolidasi di Bogor, Sabtu (9/2).

BACA JUGA: Kampanyekan Jokowi, Sekjen PDIP: Yang Di Sana Debat Saja Menari

"Almarhum masuk PDI Perjuangan bukan hanya semata buat kepentingan, bukan hanya sekadar ikut-ikutan saja. Sebelum bergabung itu, almarhum sudah dua tahun bertanya sama teman-temannya yang di PDIP," kata Azmah di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan, Sabtu (9/2).

BACA JUGA : Yusuf Supendi Meninggal Dunia, Bu Mega & PDIP Sangat Berduka

BACA JUGA: Caleg Rocker Wayangan di Permukiman Padat demi Menangkan Jokowi

Azmah yang menggantikan posisi ayahnya sebagai caleg DPR RI nomor urut dua dapil V ini mengatakan, Yusuf ingin berdakwah di lingkungan partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Itu tujuannya (masuk PDIP) untuk berdakwah di kandang banteng. Daripada berdakwah di kandang sapi, lebih baik berdakwah di kandang banteng daripada di kandang sapi, daripada ujungnya di Sukamiskin," tambah Azmah.

BACA JUGA: PDIP Tantang Golkar Kalahkan Gerindra

BACA JUGA : Yusuf Supendi Pendiri PKS: Kader PDIP Didominasi Santri

Azmah tak menjelaskan maksud kandang sapi. Namun, itu mengingatkan kepada kasus suap impor sapi yang pernah melibatkan mantan Presiden PKS Luthfie Hasan Ishaaq.

Azmah juga mengaku kaget karena lingkungan kantor PDIP punya masjid. "Partai lain tak punya mesjid. Tapi PDIP punya mesjid," kata dia.

Azmah menilai PDI Perjuangan adalah rumah kebangsaan, tempat berkumpulnya berbagai tokoh bangsa dari berbagai latar belakang. "Kata Almarhum, PDIP itu bukan anti Islam. Atau PKI atau apa itu, itu tidak benar. Dan harus diluruskan," kata Azmah.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, pihaknya memiliki kader bangsa yang memiliki latar belakang tokoh-tokoh pejuang Islam. Ada Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Jawa Barat.

Dia adalah mantan pimpinan Komisi I DPR, yang ayahnya dulu adalah seorang tokoh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

"Beliau masuk ke militer dan lalu bergabung ke PDI Perjuangan. Dan hingga saat ini menjadi seorang pejuang nasionalis, seorang Pancasilais yang berkomitmen untuk menjaga NKRI," kata wakil ketua MPR ini.

Begitu pula dengan Alm KH Yusuf Supendi, yang saat ini perjuangannya dilanjutkan oleh sang putri Azmah. "Inilah yang akan melanjutkan perjuangan ayahandanya yang memiliki satu komitmen untuk membangun keislaman dan kebangsaan di PDI Perjuangan. Berdakwah di partai kebangsaan, itu banyak pahalanya," kata Basarah.

Basarah melanjutkan, KH Yusuf sudah melakukan pendalaman dan sampai pada kesimpulan bahwa tuduhan PDI Perjuangan sebagai partai yang dituduhkan komunis, antiislam, kafir, adalah tidak terbukti.

"Dari pedalaman yang dilakukan Ustaz Yusuf Supendi dan diamanatkan kepada putri beliau telah terbukti PDI Perjuangan adalah partai nasionalis-religius," ujarnya. (tan/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Khristin Kharismawati Kunjungi Tokoh Pengagum Bung Karno


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler