Putri Sultan Dilamar Pengusaha Rotan

Senin, 02 September 2013 – 06:24 WIB

jpnn.com - LEMAHWUNGKUK- Ratu Raja Siti Fatimah putri dari Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE, Minggu (1/9), dilamar seorang pengusaha rotan bernama Muhammad Akbar, warga Kaliwulu Kabupaten Cirebon. Prosesi lamaran digelar di Keraton Kasepuhan dengan dihadiri kerabat keraton dan keluarga calon besan.

Keluarga keraton yang hadir saat itu adalah Permaisuri Keraton Den Ayu Anom Isye Natadiningrat, Putra Mahkota Elang Raja Luqman Zulkaedin, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, Elang Raja Muhamad Nusantara, dan keluarga besar Elang Chaidir Susilaningrat. Lamaran tersebut berlangsung sederhana dan khidmat. Orang tua dari Muhammad Akbar, yakni Sudirman dan Hj Yeti melalui juru bicaranya menyampaikan lamaran kepada Sultan Arief.

BACA JUGA: Bantuan Harus Berbentuk Uang, Bukan Alkes

Pada kesempatan itu, Sultan Arief langsung memberikan jawaban bahwa lamaran diterima. Ditemui usai prosesi, Sultan Arief mengaku bersyukur putrinya dilamar pria asal Kaliwulu. "Kaliwulu itu salah satu daerah pembuat Kereta Singa Barong. Bersyukur putri saya dilamar orang sana (Kaliwulu, red)," ujarnya.

Meski calon menantunya bukan dari keluarga keraton, Sultan Arief menerima dengan tangan terbuka. Karena menurut Sultan, sesuai dengan didirikannya Keraton Kasepuhan yang pondasinya Islam, tidak mengenal adanya perbedaan kasta.

BACA JUGA: Terjunkan Petugas Awasi Kafe Remang-Remang di Eks Lokalisasi

"Kita tidak mengenal kasta, tidak membedakan antara orang keraton atau bukan, darah biru atau darah merah. Sekarang juga bukan jamannya perjodohan. Saya memberikan kebebasan kepada anak-anak, biarkan mereka berjalan secara alamiah, sesuai takdir," tambahnya.

Sementara itu, Ratu Raja Siti Fatimah dan Muhammad Akbar saat ditemui wartawan mengaku bahagia karena prosesi lamaran bisa berjalan lancar. Ratu Raja Siti Fatimah mengaku, perkenalan dengan calon suaminya itu sudah berjalan sekitar 7 tahun."Kalau sesuai pilihan hati, jalanin kehidupannya enak," ucap Siti Fatimah seraya tersenyum.

BACA JUGA: Jangan Semua Gas Anambas Diekspor ke Singapura

Saat ditanya perjuangannya bisa mendapatkan Ratu Raja Siti Fatimah, Muhammad Akbar menjawab dengan santai. "Semuanya sama saja ya. Kalau masalah jodoh urusannya hati," ungkapnya.

Rangkaian prosesi lamaran dilaksanakan sesuai dengan adat dan simbol-simbol keraton. Seperti saat kedatangan keluarga Muhammad Akbar diiringi oleh panji-panji keraton, para abdi dalem serta baladika atau pasukan keraton. (mik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kedelai Mahal, Pengusaha Tahu Mogok Produksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler