jpnn.com, JAKARTA - Ketua Desk Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mendorong negara-negara Asia Tenggara segera mengimplementasikan 30 resolusi yang dihasilkan dalam Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Di antara resolusi yang dihasilkan dalam forum yang ditutup oleh Presiden AIPA sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani di Jakarta pada Rabu (9/8), yakni mengenai stabilitas politik, Myanmar, dan Laut Cina Selatan (LCS).
BACA JUGA: Sidang Umum Ke-44 AIPA Rampung, Berikut Ini Resolusi yang Dihasilkan
"Setelah resolusi disetujui, what next? Apa selanjutnya? Semua negara AIPA harus segera menjalankan resolusi ini," ujar Putu Rudana dalam keterangan di Jakarta, Jumat (11/8).
Dia mengatakan komitmen dalam sidang umum AIPA merupakan aspirasi dari seluruh masyarakat ASEAN melalui parlemen masing-masing, sehingga implementasinya diserahkan kepada pemerintah tiap negara.
BACA JUGA: Ditolak Politikus Demokrat Jadi Cawapres Pendamping Anies, Yenny Wahid Singgung AHY
Implementasi itu menurut legislator asal Bali ini penting agar bisa memberikan penguatan kesejahteraan, kestabilan, kesolidan, dan perdamaian kepada kawasan ASEAN.
"Agar tidak terjadinya konflik dengan isu-isu seperti Myanmar, Laut Cina Selatan dan isu-isu lain yang berhubungan untuk mengawal stabilitas kawasan ini. Ini juga harus disampaikan pemerintah saat KTT ASEAN di Jakarta nanti," tuturnya.
BACA JUGA: Ini Alasan Polisi Tidak Membubarkan Demo Buruh setelah Jam 18.00 WIB
Putu menyampaikan bahwa semua parlemen negara ASEAN harus berkomitmen untuk mendorong pemerintahnya guna memberikan penguatan diplomasi yang dilakukan pemerintah dengan pelibatan seluruh masyarakat.
Wakil ketua BKSAP DPR RI itu menyebut sidang AIPA telah menyetujui percepatan transisi ekonomi hijau dan pengembangan inovasi teknologi untuk pembangunan dan pertumbuhan berkelanjutan. Masalah ketahanan energi dan air juga menjadi concern Anggota AIPA.
Beberapa isu lain adalah kesetaraan gender pada komite perempuan, keterlibatan pemuda pada komite kepemudaan, komite politik, ekonomi, sosial, masalah sawit, nikel, isu konflik Rusia Ukraina, hingga SDGs juga harus terus dikawal bersama.
Dalam laporan hasil komite urusan organisasi selama Sidang Umum ke-44 AIPA, Putu mengungkapkan bahwa ASEAN harus solid, saling menjaga, dan bekerja sama untuk menjaga kawasan Asia Tenggara.
Kemudian, AIPA harus mempunyai ASEAN Parlemen untuk memperkuat kepentingan negara-negara Asia Tenggara secara parlementer. Hal itu menurutnya harus segera terealisasi agar terciptanya hubungan yang erat dan solid.
"ASEAN yang dulunya tidak dilirik sekarang menjadi daya tarik karena meningkatnya persaingan antara kekuatan besar. Dengan segala kepentingan dan potensinya, mari kita kawal bersama ASEAN unity dan centrality," tutur Putu.
Anggota Komisi VI DPR itu juga mengatakan ada satu draf resolusi lainnya di mana seluruh peserta baik anggota AIPA maupun observer setuju memberikan apresiasi kepada Presiden dan Chair Sidang Umum ke-44 AIPA Puan Maharani.
Suasana bahkan menjadi riuh dengan tepuk tangan saat Putu menyebut nama Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Mari kita berikan applause untuk Ibu Puan Maharani yang menjadi Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 sekaligus ketua DPR RI," ujar Putu pada forum tersebut.
Setelah itu, para peserta sidang AIPA menandatangani komunike bersama sebagai bentuk keputusan Sidang Umum ke-44 AIPA. Semua sepakat bahwa ASEAN memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian kawasan dan stabilitas global.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Momen AHY Bacakan Putusan MA soal PK Moeldoko Ditolak, Kader Demokrat Bersorak-sorai
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam