Putus Asa Hadapi Hama Tikus

Minggu, 15 Agustus 2010 – 13:22 WIB
Ini bukan adegan film komediTapi nyata

BACA JUGA: MoU Helsinki Belum Maksimal

Petani di Badung bertingkah nyeleneh, akibat serangan tikus belakangan ini
Caranya, mereka memasang spanduk yang isinya melarang hama pengerat ini masuk ke sawahnya.

KEKESALAN para petani padi di Kabupaten Badung, khususnya bagian utara, sepertinya sudah pada puncaknya

BACA JUGA: Bangun Jalan di Perbatasan Butuh Rp 4 T

Dua kali tanam terakhir, padi mereka diserang hama jro ketut alias tikus, sehingga gagal panen
"Sudah dua kali tanam terakhir selalu diserang tikus," kata Wayan Diana, seorang petani di sawah garapannya, Subak Gede, Anggungan, Mengwi, Minggu (15/8)

Gurat wajah capek itu jelas terlihat

BACA JUGA: Pasar Ramadhan Bikin Macet di Samarinda

Upaya secara sekala, sesuai pikiran logis memang sudah dia lakukanMisalnya dengan pengomposan hingga memberi perangkap, berupa makanan yang dilumuri racunTapi, semuanya tak berhasil maksimal"Kamis bisa saja membunuh 100 ekorTapi, yang lepas 1.000," kelakar Diana sambil menanamkan bibit padi di sawah garapannya.

Bagaimana secara niskala atau supranatural? Dia mengaku tetap menjalankanTermasuk mengikuti piodalan di Pura Pakendungan, Beraban, Kediri, Tabanan, yang diyakini sebagai Pura-nya subak (petani)"Piodalan (upacara khusus) di Pura Pakendungan pas Hari Raya Kuningan lalu, sudahSaya sembahyang ke sana," papar dia.

Meski mengalami kegagalan dua kali tanam terakhir, namun tak membuat Diana pantang menyerahDia tetap nekat menanam lagi, dengan harapan panen nanti lebih baikBuktinya, dia menggarap 40 are untuk masa tanam kali ini.

Putu Widi, petani lainnya menduga persoalan ganasnya hama tikus ini bertalian kuat dengan adanya pembabatan hutan di Pura PakendunganSeperti diketahui, hutan di seputaran pura yang masih satu kawasan dengan Pura Tanah Lot tersebut dibabatDan, kini berdiri banyak bangunan kiosPadahal, diyakini hutan itu sebagai kawasan habitat jro ketut"Mungkin (tikus itu) Tuhan yang nyebarKarena hutan di Pura Pakendungan dibabat," tuturnya, menerka-nerka.

Yang menarik, saking kesalnya atas serangan hama tikus para petani bertingkah nyelenehSeperti yang tertangkap kamera koran ini, di Subak Gede tersebut, petani memasang spanduk bertuliskan "Maaf, Tikus Dilarang Masuk"Di samping tulisan tersebut ada gambar tikus dalam lingkaran dan digaris miring tanda laranganSpanduk tersebut dipasang tepat di atas pagar tempat pembibitan padi.

Memang ngefek? Tak tahu jugaMenurut Diana, yang memiliki tempat pembibitan adalah Bu AyuSayang, saat koran ini bertandang ke sana, yang bersangkutan tidak ada di tempatMenurut Diana, kemungkinn pemasangan itu bentuk harapan agar musim tanam kali ini bisa bebas dari tikusJuga sebagai bentuk "protes" keberadaan hama tikus yang amat menggangguSekaligus sebagai bentuk harapan kepada pemerintah biar membantu petani dalam menghalau tikus-tikus iniAh, kalau saja yang masang si Tom kucing, dan tikusnya si Jerry seperti di film kartun televisi, petaninya tentu masih bisa tertawa-tawa(yr/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Pasti, Pesangon untuk Honorer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler