jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menegaskan partainya tidak punya utang apa pun kepada (koalisi) Prabowo - Sandi.
Menurut Rachland, perjuangan di koalisi (Indonesia Adil Makmur) berakhir saat pencobolosan pemilu dilaksanakan.
BACA JUGA: Kubu Prabowo â Sandi Hanya Percaya pada Sesuatu yang Menguntungkan Mereka
"Demokrat tak berutang apapun. Kami sudah berjuang sekeras-kerasnya dalam koalisi. Kami kirim kader ke garis depan. Beri ide dan kritik. Strategi dan taktik. Jejak kami nyata. Padahal tak dapat coattail effect dari Prabowo-Sandi. Meski tak kebagian kardus dan perolehan suara turun," tulis Rachland di Twitter pada akun @RachlanNashidik.
(Baca Juga: Andi Arief: Apakah Prabowo Pengkhianat? Kalau AHY Diam Saja di Rumah, Suara Pilpres Berubah?)
BACA JUGA: Andi Arief: Apakah Prabowo Pengkhianat? Kalau AHY Diam Saja di Rumah, Suara Pilpres Berubah?
Salah seorang pendiri Imparsial (LSM yang bergerak di bidang pengawasan dan penyelidikan pelanggaran HAM di Indonesia) ini mengatakan Demokrat tak pernah memohon bergabung dengan koalisi.
"Silahkan tanya pada Pak Prabowo sendiri. Kami tak pernah memohon bergabung dengan koalisinya. Adalah Pak Prabowo yang datang pada kami, bukan sebaliknya. Saat itu kami tengah berjuang membuat poros ketiga. Kami memutuskan bergabung meski tak kebagian kardus dan AHY ditelikung," sebut Rachland.
BACA JUGA: Setelah Dinyatakan Bersalah, KPU Akan Tambah Verifikator
Dia juga menyebutkan, tidak ada aturan memberi sanksi jika tak bergabung dengan koalisi. "Komitmen telah kami tunaikan. Meski tak dapat apapun, baik kardus, perolehan suara, apalagi ucapan terimakasih. Kami terima takdir politik Partai kami dalam Pemilu 2019 demi demokrasi," tulisnya.
Rachland pun mengajak kader-kader Demokrat di seluruh pelosok Indonesia untuk tetap teguh, karena sudah berjuang dan berhasil membawa partainya selamat dari jebakan dan jegalan dalam Pemilu 2019. "Tak usah terpengaruh oleh serangan dan hasutan dari mereka yang tak pernah memilih kita," katanya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Analisis Moeldoko soal Pengulangan Skenario Ala Prabowo sejak 2014
Redaktur & Reporter : Adek