jpnn.com, SUKABUMI - Pemimpin Redaksi Radar Sukabumi Y Awaluddin memohon maaf kepada publik atas pemuatan ilustrasi di Harian Radar Sukabumi pada halaman 1 edisi Selasa 9 Mei 2017.
Pemuatan itu terkait dengan pemberitaan yang menyangkut keputusan pemerintah yang berencana membubarkan organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Senin (8/5).
BACA JUGA: Live Streaming Seks Ayah dan Anak Ditonton di Afganistan hingga AS
“Bila ilustrasi tersebut menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, sekali lagi kami memohon maaf,” kata Awaluddin dalam keterangan persnya.
BACA JUGA: Tragis! ABG Tewas Terjatuh dari Air Terjun Usai Rayakan Ultah
Awaluddin berjanji menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran dan koreksi untuk menyajikan karya jurnalistik yang lebih baik lagi.
“Hal ini dapat menjadi koreksi bagi kami untuk lebih cermat lagi dalam bekerja sebagai jurnalis,” katanya.
BACA JUGA: Oalah, Punya Mobil Dapat Jatah Raskin, Si Miskin Malah tak Kebagian
Berikut permohonan maaf secara lengkapnya:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami dengan tulus memohon maaf atas pemuatan ilustrasi di Harian Radar Sukabumi pada halaman 1 edisi Selasa 9 Mei 2017.
Dapat kami jelaskan bahwa ilustrasi tersebut dibuat berdasarkan fakta jurnalistik atas peristiwa rencana pemerintah membubarkan HTI pada Senin 8 Mei 2017.
Jadi ini semata-mata menuangkan fakta dalam bentuk ilustrasi dan tidak ada maksud selain itu.
Bila ilustrasi tersebut menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, sekali lagi kami memohon maaf.
Hal ini dapat menjadi koreksi bagi kami untuk lebih cermat lagi dalam bekerja sebagai jurnalis.
Tertanda
Y Awaluddin
Pemimpin/Penanggung jawab Redaksi Radar Sukabumi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Live Streaming Seks Ayah dengan Anak, Kasus Pertama di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi