jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah pada Jumat (28/11) lalu mengumumkan penunjukan Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Pertamina. Namun, Dwi langsung disambut suara pesimistis yang meragukan kemampuan mantan Direktur Semen Indonesia itu dalam membawa Pertamina ke depan
Suara pesimistis terhadap kemampuan Dwi itu salah satunya muncul dari pengamat politik anggaran, Uchok Sky Khadafi. Menurutnya, Dwi tak akan mampu melepaskan Pertamina dari jerat utang.
BACA JUGA: Harga Elpiji 3 Kg Tak Terkendali
Uchok mengatakan, hingga 2013 lalu utang BUMN di bidang minyak dan gas itu sudah mencapai Rp 288,4 triliun. "Dwi Soejipto tidak akan mampu mengola utang Rp 288,4 triliun," ujar Uchok dalam diskusi publik tentang prospek migas nasional di bawah direksi baru Pertamina, Minggu (30/11).
Uchok menambahkan, Dwi hanya pernah menggarap utang Rp 8,9 triliun. Selama di PT Semen, Dwi hanya mengelola pendapatan aset perusahaan Rp 18,8 triliun dengan pendapatan per tahun Rp 24,5 triliun.
BACA JUGA: Kenaikan Tarif Harus Wajar
Sedangkan saat ini, Dwi harus mengelola aset Pertamina sebesar Rp 135,2 triliun dengan pendapatan Rp 639,9 triliun. "Mengelola Pertamina dengan Semen Indonesia ini seperti bumi dan langit," katanya.
Karenanya, Uchok meragukan keinginan Pertamina di bawah Dwi untuk bisa menyaingi perusahaan migas asal Malaysia, Petronas. “Saya tak berharap banyak dengan kinerja Pertamina di bawah Dwi Soejipto saat ini. Satu hal yang saya inginkan adalah Pertamina tidak bangkrut,” pungka Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA itu.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Tiga Fokus jadi Prioritas Kerja Dwi Soetjipto
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fitra Sebut Jokowi Berbohong Beli Minyak Didiskon
Redaktur : Tim Redaksi