”Namun sikap optimis terhadap negara-negara berkembang adanya kesepakatan untuk menurunkan emisi masih tetap menjadi komitmen suatu negara di dunia ini,” kata mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (1983-1992) Emil Salim, dalam National Dialogue on Climate Change di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (23/11).
Menurut Emil, negara-negara maju seperti AS yang seharusnya menjadi fasilitator dalam permasalahan iklim ini, bukan negara berkembangTetapi kenyataannya malah negara maju Amereka yang sampai saat ini masih belum menetapkan angka pengurangan emisi dengan alasan RUU internal mereka.
”Buat apa kita selalu memikirkan AS terkait tentang perubahaan iklim ini, yang penting bagaimana Dunia yang kita huni ini bisa terjaga kedepannya
BACA JUGA: Daerah Pemekaran Harus Lewati Uji Coba
Dan ini merupakan tanggung jawab negara bagimana pengurangan emisi ini,” ujar memimpin Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) ituBACA JUGA: Walikota Galang Dukungan ke Senayan
BACA JUGA: Giliran Bonaran ingin Atur Presiden
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru 5 Menteri Laporkan Harta
Redaktur : Tim Redaksi