jpnn.com - Pegawai negeri sipil (PNS) dan personel militer Arab Saudi tengah bersukacita. Pasalnya, kesejahteraan mereka dipastikan meningkat setelah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengeluarkan dekrit, Sabtu (22/4) lalu.
Salah satu isi dekrit itu adalah mengembalikan tunjangan yang dihapus sejak September 2016. Kala itu tunjangan dan bonus dihapus lantaran anggaran defisit gara-gara harga minyak anjlok. Gaji para menteri bahkan sampai dipotong 20 persen untuk penghematan besar-besaran.
BACA JUGA: Arab Saudi Hanya Rp 93 T, Investasi AS di Indonesia Rp 133 T
”Perintah kerajaan mengembalikan semua tunjangan, keuntungan finansial, dan bonus kepada PNS dan anggota militer.” Demikian bunyi dekrit yang diunggah Ekhbariya TV, saluran televisi milik pemerintah Saudi. Para anggota militer yang ikut bertugas dalam operasi di Yaman bakal menerima tambahan dua kali gaji.
Menteri Dalam Negeri Saudi Mohammed Alsheikh mengungkapkan, usul pemberian tunjangan tersebut berasal dari Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan sekaligus Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Peretimbangannya, pada kuartal pertama tahun ini kondisi anggaran lebih baik daripada proyeksi sebelumnya.
BACA JUGA: Keluarga Densus 88 Diberi Jatah Haji, Suhardi Apresiasi Arab Saudi
Perekonomian Saudi memang membaik setelah harga minyak mulai naik. Gubernur Bank Sentral Saudi mengungkapkan, defisit perdagangan diperkirakan turun tahun ini.
Bahkan, ada kemungkinan surplus. Sedangkan Kementerian Perekonomian menegaskan, pada kuartal pertama tahun ini defisit anggaran berkurang lebih dari separo. Salah satu sebabnya adalah pengelolaan belanja pemerintah yang hati-hati.
BACA JUGA: Seniman Tiongkok Sebut Sikap Arab Saudi Cs Terkait Pengungsi Picik
”Kami yakin langkah ini akan mendorong sentimen positif karena permintaan domestik kembali pulih dengan adanya peningkatan pendapatan dari pegawai pemerintah,” tegas Alsheikh. (Reuters/BBC/sha/c10/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Lebih Diminati Arab Saudi, Pak Jokowi Perlu Introspeksi
Redaktur & Reporter : Adil