Raker Komisi III-Polri Diduga Sarat Konspirasi

Senin, 09 November 2009 – 17:51 WIB
JAKARTA - Aksi dukungan penuh Komisi III DPR terhadap Kepolisian terkait dugaan kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata tidak hanya dikritisi oleh rakyatAnggota Komisi I dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Effendi Choirie pun melihat rapat kerja itu kental dengan sebuah konspirasi.

"Melihat apa-apa yang terjadi selama berlangsungnya rapat kerja itu saya duga ini sebuah konspirasi dan kongkalikong antara Komisi III DPR dengan Kepolisian

BACA JUGA: KPK Pertanyakan Rp17,6 M Versi Kapolri

Tapi saya lebih berharap agar fenomena itu terjadi hanya sebagai simbol dari ketidak-mengertian saudara-saudara saya yang di Komisi III terhadap substansi masalah dan kegelisahaan rakyat sehingga mudah digiring," kata Effendi Choirie, di press room DPR Jakarta, Senin (9/11).

Soal keberangkatan Kabareskrim Susno Duadji ke Singapore misalnya, ada beberapa pertanyaan krusial yang barangkali juga menjadi pertanyaan jutaan rakyat seperti apa tujuan Kabareskrim ke Singapura dan bertemu Anggoro serta atas biaya siapa Susno ke sana? "Pertanyaan itu menjadi sangat penting karena ini menyangkut wibawa dan harkat serta martabat institusi Kepolisian
Jika ini tidak clear, maka opini masyarakat dengan sendirinya menjadi benar bahwa Susno Duadji ke Singapura disponsori oleh cukong," tegas Choi.

Demikian juga halnya ketika Susno Duadji sebagai seorang Muslim tiba-tiba melakukan ritual bersumpah tidak atas nama Allah, tapi atas nama Tuhan

BACA JUGA: Sibuk, Hendarman Belum Urus Ritonga

Aneh, 50 orang lebih anggota Komisi III tidak satupun sadar bahwa Susno tidak bersumpah atas nama Allah
Demikian juga Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri yang bersumpah hanya dengan dunia akhirat bahwa jajaran Kepolisian akan mempertanggungjawabkan ini semua, jelas Effendi Chirie.

"Mana ada sumpah yang dimulai dengan Lillahitaala seperti yang dilakukan Susno

BACA JUGA: Pengusaha Jepang Keluhkan Listrik

Sumpah itu hanya dengan Wallahi, Tallahi atau dalam bahasa Indonesia Demi AllahKalau lillahitaalla itu konteksnya iklasSaya iklas lillahi taala untuk bantu saudara-saudara kita, baru menggunakan kata itu, tapi tidak untuk sumpahJadi aneh kan tidak ada satupun mereka yang paham padahal ada juga kader partai Islam di Komisi III itu,” ungkapnya.

Gus Choi juga mewacanakan perlunya mengamandemen UU Kepolisian terutama pasal yang menempatkan Polisi berada langsung dibawah presiden"Saat ini sudah harus dipikirkan langkah strategis perlunya kepolisian berada dibawah satu kementerian," imbuhnya.

Mantan Ketua Fraksi PKB itu juga mengaku sangat tidak pantas untuk mengkritisi Komisi III DPR karena dia sendiri berada di Komisi I DPR"Saya tidak pantas mengkritisi rekan-rekan di Komisi III itu, tapi ulah mereka itu pasti efek negatifnya juga akan dirasakan oleh semua anggota dan institusi DPRAtas alasan itu, saya berkewajiban untuk mengkritisinya," tegas Choi(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TPF Diminta Beri Laporan Akurat ke Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler