Rakyat Hadapi Polisi, Jelas Kalah!

Rabu, 28 Desember 2011 – 21:50 WIB

JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar mengkritik keras tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian yang memicu bentrokan dengan masyarakat seperti yang terjadi di Mesuji dan Bima

“Ketika rakyat dihadapkan pada polisi itu selalu tidak berimbang,” kata Akil saat ditemui di gedung MK, Jakarta, Rabu (28/12).

Menurutnya, dalam kondisi seperti itu membuat rakyat dalam posisi serba salah

BACA JUGA: SBY Harus Usut Isu Pecah Kongsi Kapolri-Wakapolri

Di satu sisi, jika rakyat berusaha membela diri dengan melakukan perlawanan, maka nanti akan timbul perkataan rakyat mencoba melawan aparat penegak hukum.

Namun, jika rakyat tidak melakukan perlawanan, maka nanti akan menjadi korban
“Aparat dipersenjatai, punya otoritas dan bisa melakukan apa saja,” ujar Akil, yang juga Juru Bicara MK itu.

Hanya saja, mantan politisi Partai Golkar itu mengatakan, sikap aparat kepolisian yang menggunakan tindakan represif juga tidak bisa serta-merta disalahkan sepenuhnya

BACA JUGA: 2012 Diprediksi Panas, Anas Minta Rukun

Sebab, apapat kepolisian memang memiliki tugas pengayoman, yakni menjaga ketertiban umum.

Tapi, tetap saja akan menjadi pertanyaan besar jika tindakan represif aparat kepolisian justru membuat rakyat yang seharusnya dilindung menjadi korban
“Polisi menegakkan hukum atau (menegakkan) kewibawaan pemerintah?

BACA JUGA: 12 Kada Dianggap Serius Urus Transmigrasi

Dalam tugas pengayoman untuk menjaga ketertiban umum, polisi enggak boleh berpihdak pada kepentingan salah satu,” pungkasnya(kyd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji Terus Persoalkan Anggaran Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler