Rakyat Jogja Inginkan HB X Tetap Gubernur DIJ

Juga Desak Maju Pilpres

Rabu, 22 Oktober 2008 – 07:54 WIB
JOGJA - Rakyat Jogja menduaDi satu sisi, mereka mendesak pemerintah pusat menetapkan RUU Kekhasan Jogja yang salah satu bagiannya berisi penetapan sultan Jogja sebagai gubernur DIJ (Daerah Istimewa Jogja) dan Paku Alam sebagai wakilnya

BACA JUGA: MUI Medan Temukan Obat Berlemak Babi

Di sisi lain, mereka juga mendorong sultan Jogja yang sekarang, Hamengku Buwono X, maju dalam pencalonan presiden.

Desakan menjadi capres itu datang dari Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bantul yang merancang pisowanan agung 28 Oktober mendatang
Agenda utama pertemuan sultan dengan rakyatnya itu adalah mendesak HB X maju dalam pemilihan presiden.

HB X sudah menyatakan bersedia hadir dalam acara tersebut

BACA JUGA: Temuan BPK, Jadikan Pembelajaran

''Saya akan datang dan menjawab (desakan itu),'' tegasnya setelah menghadiri paripurna DPRDDIJ Selasa (21/10).

Dalam pisowanan itu, HB X berjanji menyampaikan sikap terkait dengan desakan tersebut
''Kalau mereka (Apdesi) minta, ya harus diputuskan,'' ujarnya

BACA JUGA: Fauzi Bowo Akan Angkat 4 Deputi

Soal pro-kontra dirinya maju sebagai capres, HB X menyatakan itu hal biasaDalam pengambilan kebijakan pun kerapmuncul pro-kontra.

Ketua Apdesi Bantul Jiyono menyambut positif kesediaan HB XBagi dia, pencapresan HB X bukan berarti melupakan perjuangan penetapan kekhasan Jogja''Penetapan jalan terus dan itu harga mati,'' ujarnya bersemangat.

Namun, dia tak bisa mengesampingkan aspirasi masyarakat yang ingin keberhasilan HB X memimpin DIJ bisa ditularkan ke tingkat nasional.

Rencana acara pisowanan agung yang digagas Jiyono itu memang membuat barisan pendukung penetapan tidak lagi satu suaraElemen propenetapan menilai acara tersebut telah bergeser dari rencana awal.

Penilaian itu, antara lain, disampaikan Humas Forum Ngeman Sultan (FNS) Kari Tri AdjiSelama ini, Kari bersama mantan aktivis 1998 giat dalam gerakan Kawula NgayogyakartaMereka getol menyuarakan penetapan bahwa sultan dan Paku Alam identik sebagai gubernur dan wakil gubernur.

''Pisowanan agung itu awalnya ditujukan untuk meneguhkan keistimewaan dengan penetapan HB X sebagai gubernurBukan malah untuk ajang pencapresan,'' tegas Kari

Dia juga menganggap desakan HB X menjadi capres adalah tindakan tergesa-gesa alias gege mongsoPendukung penetapan lainnya, Ketua DPD Partai Golkar DIJ Gandung Pardiman, mengaku tak tertarik pada acara pisowanan agung ituApalagi acara itu digunakan sebagai ajang pencapresan HB X.

Sikap beringin soal pencapresan selaras dengan hasil rapimnas yang berakhir 19 Oktober lalu''Kami hanya membuat nominasiNanti diikuti survei,'' katanyaNama HB X masuk pada urutan keempat yang diajukan DPD Partai Golkar DIJ(kus/jpnn/ruk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Curigai Penggunaan APBD di Sumbar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler