jpnn.com - JAKARTA - Unjuk rasa Bela Islam jilid II yang dipusatkan di depan Istana Negara 4 November lalu, tidak ada kaitannya dengan kemampuan Presiden Joko Widodo dalam memimpin Indonesia.
Kesimpulan tersebut terlihat dari hasil survei yang dilkukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) secara nasional pada 22-28 November lalu.
BACA JUGA: Sejak Agustus 2016, KKP Berhasil Tangkap 122 Kapal Ilegal
"Kami menanyakan pendapat masyarakat apakah negara kita sekarang sedang bergerak ke arah yang benar atau ke arah yang salah. Hasilnya, 78,3 responden menyatakan ke arah yang benar. Hanya 13,1 persen yang menyatakan ke arah yang salah dan 8,7 persen menjawab tidak tahu," ujar Saiful Mujani selaku pendiri SMRC, di Hotel Century Atlet, Kamis (8/12).
Menurut Saiful, jawaban tersebut sejalan dengan pandangan masyarakat terkait kinerja presiden.
BACA JUGA: Ssttt... Polri Seriusi Dugaan Tommy Soeharto Jadi Bandar Makar
Sejak Juni 2015 hingga November 2016 terus mengalami kenaikan. Pada Juni 2015 hanya 41 persen, naik menjadi 67 persen pada November 2016.
Demikian juga dengan keyakinan akan kemampuan presiden untuk memimpin, memperlihatkan trend yang sangat baik, hingga di atas 60 persen.
BACA JUGA: Inilah Kesamaan Gempa Aceh dan Jogja
Kinerja terhadap menteri-menteri yang ada secara umum juga dinilai positif.
"Jadi dari survei kali ini kami menemukan tidak ada indikasi bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis legitimasi. Tidak ada gejala bahwa presiden punya persoalan legitimasi di hadapan rakyat," tutur Saiful.
Temuan lain, kinerja presiden menurut Saiful, juga secara konsisten dinilai positif dan hampir semua masyarakat Indonesia berada di belakang presiden.
"Jadi tidak ada dasar populer untuk mempersoalkan legitimasi kepemimpinan nasional," tutur Saiful.
Survei SMRC sebelumnya digelar secara nasional dengan melibatkan responden yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Dari total 1220 responden yang dipilih secara random, responden yang dapat diwawancarai secara valid mencapai 1012 orang.
"Margin of errror 3,1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih," pungkas Saiful.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panitera PN Jakpus Hanya Divonis 5,5 Tahun Bui
Redaktur : Tim Redaksi