JAKARTA - Partai Golkar berang dengan pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadan Pohan yang menyatakan Megawati Soekarnoputri dan Aburizal Bakrie, sulit menang pada pertarungan pemilihan presiden 2014Politisi Golkar Bambang Soesatyo menilai pernyataan Pohan telah merendahkan dan meremehkan nama bakal kandidat capres dari partai lain.
"Kader Partai Demokrat sebaiknya tidak asbun (asal bunyi) dan merendahkan kandidat presiden dari partai lain," ucap Bambang di Jakarta Rabu (26/10).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan, sebaiknya Partai Demokrat berkaca diri
BACA JUGA: Golkar Usung Ical Capres 2014
"Sebagai partai yang terkatrol dengan berbagai dugaan skandal, mulai Century, IT KPU hingga mafia pemilu apakah mampu bertahan melawan zaman," sindirnyaLebih lanjut Bambang mengatakan, publik saat ini sudah cukup paham dan tidak akan tertipu lagi dengan politik pencitraan
BACA JUGA: Taufan Ajak KNPI Dikembalikan ke Khittahnya
Bambang pun menyebut kasus mantan Bendahara Umum PD, M Nazaruddin yang semakin membuka mata publik tentang PD."Kasus Nazaruddin telah membuka mata rakyat, partai mana sesungguhnya yang merupakan bunker koruptor," kata Bambang seraya mengatakan, hanya soal waktu saja untuk membuktikan bahwa semua yang dikatakan Nazaruddin memang benar adanya
Tak hanya itu, Bambang juga meyakini otak di balik skandal Century, kriminalisasi Antasari, serta dugaan korupsi IT KPU bakal terungkap
BACA JUGA: PKS Siapkan Poin Revisi UU KPK
"Jadi, kita ingatkan PD agar menjaga mulut, agar tidak menghina kandidat presiden dari partai lain," kata BambangSeperti diketahui, Ramadan Pohan meramalkan Megawati dan Ical sulit menang di Pilpres 2014Menurut Ramadan, Mega sudah dua kali tumbang yakni pada 2004 dan 2009Apalagi pada 2014 usia Mega sudah semakin senja
Pohan juga menilai Ical hanya didorong oleh internal partai yang ingin sang Ketua Umum Partai Golkar, menjadi capres"Ical saat ini paling getol dimanja survei dan kelompok tertentu internal GolkarIcal hanya menjadi madu bagi sekitar fanatikusnya dan juga bagi segelintir kelompok jadul," terang Ramadan, Rabu (26/10) dihubungi wartawan.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revisi UU KPK, Bukan Upaya Pengkerdilan
Redaktur : Tim Redaksi