JAKARTA - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat yang dibuka hari ini (23/7), berlangsung dalam suasana tegangBerbagai isu dan wacana sensitif mengelilingi agenda rutin tahunan partai, yang menjadi istimewa pasca rentetan polemik seputar M
BACA JUGA: Mendagri Buka Peluang Pemilukada Aceh Ditunda
Nazaruddin, belakangan iniMulai dari isu dorongan agar segera mengadakan kongres luar biasa (KLB) hingga wacana menonaktifkan Ketua Umum Anas Urbaningrum, masih terus bergulir liar
BACA JUGA: SK Bonaran Tinggal Tunggu Teken Mendagri
Paling tidak, hingga satu hari menjelang pelaksanaan rakornas, kemarin (22/7)Atas situasi tersebut, sebelum memasuki arena rakornas, beberapa pimpinan DPD dan DPC Partai Demokrat hingga merasa perlu merapatkan barisan terlebih dulu
BACA JUGA: KNPI Minta PKS Konsisten Jauhi Money Politics
Diantara mereka yang berkumpul adalah DPD DKI Jakarta, DPD Sumatera Barat, DPD Sumatera Utara, DPD Sulawesi Selatan, dan DPD AcehSecara umum, mereka menegaskan diri akan tetap berada di belakang kepemimpinan DPP di bawah Anas UrbaningrumSelain itu, mereka juga menyatakan siap membuat perhitungan dengan pihak-pihak di internal partai yang ingin menggoyang kepemimpinan mantan ketua umum PB HMI tersebut
"Segala anasir-anasir jahat, kami akan lawan itu dengan segala resikonya dalam berorganisasi," tegas Sekretaris DPD DKI Jakarta Irfan Gani, saat memberikan keterangan pada media, di Jakarta, kemarinMenurut dia, pihak-pihak yang menginginkan pergantian ketua umum atau menginginkan adanya KLB adalah sikap politik yang kurang matang.
Karena itu lah, lanjut dia, pihaknya dan beberapa pimpinan DPD maupun DPC siap membendung, jikalau benar ada gerakan riil di dalam rakornas yang berupaya melakukan manuver mengganti kepemimpinan"Istilah Betawinya, ini juga kampung kite, kurang ajar, kita hajar," tandasnya, yang menjadi juru bicara pimpinan-pimpinan DPD dan DPC yang berkumpul.
Dia melihat, isu ataupun wacana pergantian kepemimpinan pasca ribut Nazaruddin tidak terlepas dari kontestasi pasca kongres terdahuluKarenanya, dia mengingatkan, agar pihak-pihak yang mengusung KLB ataupun penonaktifan Anas agar legowo menerima kekalahan"Kalau masih mau main dan bertarung lagi, nanti di kongres 2015Kalau sekarang janganlah memancing di air keruh, hargai proses demokrasi yang sudah berjalan," imbuh Irfan
Hingga kemarin, jaminan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa Rakornas tidak akan menjadi ajang untuk menjatuhkan Anas Urbaningrum memang belum mampu menurunkan tensi politikTerlebih, ketika Nazaruddin terus berkicau dari tempat persembunyiannya, yang kini secara khusus terus mengarahkan tudingan kepada mantan anggota KPU tersebut.
Di tengah situasi itu, kemarin, tiga menteri asal Partai Demokrat juga menemui Ketua DPR Marzuk i Alie yang tengah "ngantor" di Gedung DPRTepat sehari setelah menemui SBY
Ketiga menteri itu adalah Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi E.E.Mangindaan, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero WacikMereka adalah anggota Dewan Pembina DPP Partai DemokratSedangkan, Marzuki Alie yang hendak ditemui menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat.
Para menteri datang menjelang pukul 15.00dengan kendaraannya masing "masingPertemuan yang berlangsung tertutup sekitar setengah jam itu, kabarnya untuk meredam Marzuki Alie agar tidak bermanuver mendorong pelengseran Anas Urbaningrum dalam RakornasSpekulasi ini bukannya tanpa alasan, mengingat Marzuki merupakan rival terberat Anas dalam perebutan kursi ketum dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung, Mei 2010 lalu.
Saat dikonfirmasi, Syarief Hasan cs menegaskan bahwa jajaran Dewan Pembina tidak ada yang mendorong lengsernya Anas melalui Kongres Luar Biasa (KLB)Termasuk, sebut dia, Marzuki Alie"Saya sudah bicara dengan Pak Marzuki, dan dia mengatakan tidak mungkin ada KLB," kata Syarief yang mengenakan batik berwarna biruAda pesan khusus dari SBY terhadap Marzuki? "Nggak, ini komunikasi biasa," jawabnya, lantas terkekeh.
Syarief menyebut kedatangannya bukan untuk "mendinginkan" MarzukiMelainkan pertemuan biasa antara sesama anggota Dewan Pembina"Bukan mengamankan (Marzuki, Red)Saya dengan Pak Marzuki kan sangat dekatKomunikasi jalan terus," kata SyariefDia buru "buru menambahkan, komunikasinya dengan Anas Urbaningrum juga berjalan baik. Syarief mengaku sangat prihatin dengan berbagai serangan dari M.Nazaruddin terhadap Anas"Anas dizalimi sekarang iniPadahal, belum pasti (bersalah, Red)," ujarnya.
Syarief berharap Rakornas dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang tengah menghinggapi Partai Demokrat"Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnyaSepanjang mau meluruskanObatnya ya konsolidasi, silaturahmi," katanyaE.E.Mangindaan menyampaikan pertemuan tersebut hanya konsolidasi biasa menjelang Rakornas"Pak Marzuki kan di atas kami, koordinator kamiDia kan di Wakil Ketua Dewan PembinaKami kan dibawahnya," kata Mangindaan, lantas tersenyum.
Mangindaan menyebut pertemuan ini merupakan inisiatif mereka sendiri sebagai back up terhadap panitia RakornasBukannya atas instruksi SBY selaku Ketua Dewan Pembina"Kami harus berinisiatif untuk ini," tukasnya.
Jero Wacik juga menyampaikan penegasan yang hampir samaMenurut dia, pertemuan ini bagian dari persiapan Rakornas yang akan mengusung tiga isu besar, yakni konsolidasi, perbaikan, dan meningkatkan kinerja"Sub temanya, jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga," kata Jero.
Pada bagian lain, Ketua DPD Partai Demokrat Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Mawardy Nurdin ikut mementahkan lontaran Nazaruddin mengenai dugaan politik uang yang dilakukan tim sukses Anas saat kongres"Saya tidak terima satu rupiah "pun," kata Mawardy yang mengaku menjadi pendukung loyal Anas sejak awal kongres.
Meski begitu, dia mengakui, mungkin saja ada dana transportasi atau akomodasi untuk rombongan peserta kongres dari Aceh yang lainNamun, dia sendiri tidak pernah mengambilnya"Kalau sekedar uang transport mungkin adaTapi, diambil teman "teman," ujarnya.
Mawardy menegaskan, DPD Partai Demokrat NAD sama sekali tidak menghendaki lengsernya Anas melalui KLB"Moga "moga cepat selesaiTidak ada KLB-lah," katanyaDia menambahkan Anas merupakan produk politik kongres yang terpilih secara demokratisBerbagai tudingan dari Nazaruddin, menurut dia, belum terbukti"Tapi, di dalam Rakornas nanti, Anas Urbaningrum kan berpidatoKami harapkan ada klarifikasi di sana," kata Mawardy(dyn/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deklarator PD Desak Kader Kotor Cepat Disapu
Redaktur : Tim Redaksi