BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Gas, BP Migas Gandeng JBIC
Investasi yang tidak besar namun cepat balik modal, membuat investor tertarik membangun budget hotelKetua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, M
BACA JUGA: Salamander Pasok Gas ke PLN Hingga 2033
Sholeh memprediksi, tahun ini peningkatan budget hotel di Jatim mencapai sepuluh persenBACA JUGA: Ray White Gencar Penetrasi Pasar
Karena return of invest-nya cepat, sekitar enam hingga delapan tahun sudah balik modalKeuntungannya bisa mencapai 40 persen hingga 50 persen," ujarnya kemarin, (26/6).Sholeh menyebutkan, investasi untuk mendirikan budget hotel juga mencapai separo harga dibandingkan hotel bintang tigaJika hotel bintang tiga utnuk sekali investasi minimal Rp 100 miliar, budget hotel hanya Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar.
Diungkapkan Sholeh, dana yang terbilang murah untuk skala investasi korporasi ini dikarenakan, budget hotel tak perlu membangun meeting room, hingga restoran layaknya di hotel berbintangKarena budget hotel hanya membangun kamar saja, sekitar 50 hingga seratus unit kamarDi luar itu, pengeluaran hanya digunakan untuk makan pagi"Jika bangun budget hotel, pengeluaran untuk operasional mungkin 20 persen sajaTetapi untuk hotel berbintang bisa mencapai 50 persenJika di-breakown, cost 30 persen untuk makanan, ditambah overhead dan lain-lain 20 persen," rincinya.
Tak pelak banyak pemain hotel yang terhitung besar, melirik bisnis budget hotel ini"Saat ini, di Surabaya masih ada dua budget hotel, yakni Vape Hotel dan City HubTahun ini, Akan tambah lagi Amaris Hotel dan Whiz HotelKalau di Bali bakal ada Tune Hotel milik maskapai penerbangan AirAsiaJaringan hotel Harris juga mau buka budget hotel," tuturnya.
Selain itu, dia menyebutkan, budget hotel berani memasang tarif kamar yang miring, namun menyuguhkan fasilitas yang mumpuniInvestor paham betul kebutuhan paling basic dari konsumenSebenarnya, terang dia, konsumen hanya ingin fasilitas dasar seperti tempat tidur nyaman, kamar mandi, televisi, AC, dan internet itu terpenuhiNah, pebisnis budget hotel menyuguhkan semua fasilitas itu, akan tetapi tetap menekan costMisalnya ukuran TV yang tidak besar, ukuran kamar mungkin hanya 17-18 meter persegi, sedangkan luas kamar hotel berbintang bisa mencapai 20-24 meter persegi"Akan tetapi, yang menjanjikan adalah okupansi budget hotel tembus 80 persen," ucapnya.
Skema tarif budget hotel juga lebih efisien"Ada budget hotel yang menerapkan sistem sewa kamar hanya Rp 60 ribuAkan tetapi konsumen diberi pilihan, jika menggunakan fasilitas lain seperti AC, kulkas, ditambah chargeNamun, ini merupakan pilihan bagi konsumen untuk lebih efisiensi," ujarnyaTarif yang dipatok budget hotel sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per kamarSedangkan hotel bintang tiga sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.
Alhasil, tuturnya, kompetitor terdekat budget hotel adalah hotel bintang tiga"Kalau demand tetap, akan tetapi supply besar, tentunya akan terjadi dumping rateKonsekuensinya, hotel bakal menurunkan hargaSelain itu, kalau over supply, okupansi rata-rata bisa anjlokMaka, dibutuhkan peran pemerintah untuk mengatur, supaya tidak terjadi over supply," tuturnyaSholeh pun menyarankan, supaya bisa kuat bersaing, pebisnis hotel bintang tiga perlu meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang selama ini masih belum dioptimalkan.
Berdasarkan data dari Surabaya Tourism Promotion Board, rata-rata waktu menginap di hotel turun dari 2,59 hari menjadi 1,89 hari"Ada pasar yang belum tergarap untuk menaikkan jumlah wisatawan mancanegaraYakni masyarakat FilipinaKebanyakan, penduduk sana waktu liburan justru ke AmerikaPadahal Indonesia sangat potensial untuk dikunjungiKami sedang membuka kerjasama dengan Filipina untuk menambah jumlah wisman," ujar Yusak Anshori, ketua penasehat Surabaya Tourism Promotion Board(gal/ito/cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Terimbas Bursa Regional
Redaktur : Tim Redaksi