Ramai-ramai Boikot Pengukuhan Donald Trump

Senin, 16 Januari 2017 – 11:08 WIB
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - jpnn.com -Dunia harus menerima kenyataan bahwa Amerika Serikat akan resmi dipimpin Donald Trump, mulai Jumat (20/1) nanti. Namun, di Negeri Paman Sam itu sendiri, aksi penolakan taipan 70 tahun itu agar tidak berkantor di Gedung Putih itu masih marak.

Misalnya, yang dilakukan 18 legislator Partai Demokrat ini. Mereka telah menyatakan tidak akan datang ke inaugurasi yang digelar pada Jumat (20/1). Aksi boikot tersebut bermula dari temuan intelijen bahwa Rusia telah ikut membantu memenangkan Trump. Jumat (13/1) legislator Demokrat dari Georgia John Lewis menyatakan tidak akan hadir di inaugurasi Trump. Menurut pejuang hak-hal sipil itu, suami Melania Knauss tersebut bukanlah presiden yang sah.

BACA JUGA: Pengakuan Mantan Ratu Kecantikan Hongaria soal Trump

"Anda tidak bisa merasa nyaman dengan sesuatu yang Anda rasa salah,” ujarnya saat diwawancarai NBC. Dia menegaskan, campur tangan Rusia telah menghancurkan pencalonan Hillary Clinton.

Trump yang mengetahui komentar Lewis itu tidak terima. Dia membalasnya melalui cuitan di akun Twitter-nya pada Sabtu (14/1). "Anggota Kongres John Lewis seharusnya menghabiskan lebih banyak waktunya untuk memperbaiki dan membantu distriknya, yang kondisinya mengerikan dan berantakan (belum lagi kasus kejahatan yang menyelimutinya) daripada mengeluhkan hal yang tidak tepat tentang hasil pemilu. Hanya bicara, bicara, bicara, tidak ada aksi ataupun hasilnya, menyedihkan,” cuit Trump.

BACA JUGA: Tentang Skandal Golden Shower

Kebiasaan Trump menyerang siapa saja yang tidak sejalan dengannya benar-benar tidak pandang bulu. Padahal, Lewis adalah tokoh yang sangat dihormati. Baik oleh Demokrat maupun Republik. Legislator berusia 77 tahun tersebut turut berjuang turun ke jalan bersama Martin Luther King Jr pada 27 Agustus 1963 di Washington.

March on Washington, sebutan peristiwa itu, adalah aksi massa terbesar sepanjang sejarah AS. Mereka memperjuangkan kesetaraan hak-hak sipil dan ekonomi bagi warga kulit hitam dan mengakhiri rasisme di AS. Lewis adalah satu-satunya pembicara yang masih hidup dalam aksi bersejarah itu. 

BACA JUGA: Kisah Mantan Intel Inggris Penulis Rahasia Trump-Rusia

Hinaan Trump terhadap Lewis berbuntut. Tujuh belas anggota Demokrat langsung menyatakan diri ikut memboikot inaugurasi Trump. Salah satunya adalah legislator dari New York Yvette Clarke. ”Saya tidak akan menghadiri inaugurasi @realDonaldTrump. Ketika kamu menghina @repjohnlewis, kamu juga hina Amerika,” cuitnya.

Selain para legislator Demokrat, Trump akan kehilangan orang yang mengisi acara pesta pada malam sebelum inaugurasinya. Bintang Broadway, Jennifer Holliday, menyatakan tidak akan tampil dalam pesta bertajuk Make America Great Again! Welcome Celebration di Lincoln Memorial tersebut.

Padahal, sebelumnya dia dijadwalkan menjadi salah seorang pengisi acara. Holliday rencananya tampil sepanggung dengan Toby Keith, band rock 3 Doors Down, dan aktor peraih Oscar Jon Voight.

Reporter Kevin Fallon menuding Holliday mengkhianati komunitas gay. Holliday adalah salah satu ikon gay. Tudingan Fallon tersebut mencuat karena Trump dikelilingi para politikus yang secara vokal menentang hak-hak lesbian, gay, biseksual, dan transgender.

Penyanyi yang pernah mendapatkan penghargaan Tony Awards tersebut lalu mengumumkan pembatalan partisipasinya dalam inaugurasi Trump melalui sebuah surat. Surat tersebut kali pertama dipublikasikan website berita hiburan The Wrap.

Dia meminta maaf karena telah melukai para fansnya yang berasal dari komunitas gay dan lesbian. Menurut dia, rencana penampilannya tidak memiliki maksud apa pun. Holliday telah bernyanyi untuk empat mantan presiden, baik dari Republik maupun Demokrat.

”Saya benar-benar hanya berpikir bahwa saya ingin suara saya menjadi penyembuh dan kekuatan pemersatu harapan melalui musik untuk membantu negara kita yang kini sangat terpolarisasi ini,” tulisnya.

Sementara itu, sekitar dua ribu orang anti-Trump akhir pekan lalu turun ke jalan di dekat Martin Luther King Jr Memorial. Mereka memperjuangkan hak-hak minoritas dan Obamacare yang akan dihapus Trump.

Sementara itu, ada 30 organisasi anti-Trump yang mendapatkan izin untuk menggelar aksi sebelum, selama, dan setelah inaugurasi Donald Trump. Ribuan orang menyatakan akan memblokade pengambilan sumpah calon orang paling berkuasa di dunia itu.

Kepolisian Washington dan agen rahasia berencana menempatkan tiga ribu personel tambahan dan lima ribu anggota Garda Nasional untuk menjaga keamanan. Salah satu aksi turun ke jalan pascainaugurasi diperkirakan diikuti 200 ribu orang. (reuters/bbc/cnn/politico/sha/c10/sof/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Mata di Medali Kehormatan Joe Biden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler