Ramai-Ramai Protes Kenaikan Tarif Rusun: Mending Zaman Ahok!

Sabtu, 18 Agustus 2018 – 10:48 WIB
Rusunawa. Ilustrasi Foto: Dony Kuniawan/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Pemprov DKI menaikkan tarif sewa rusunawa ramai diprotes masyarakat. Gubernur Anies Baswedan langsung mendapat cap tidak berpihak kepada rakyat kecil karena mengizinkan kebijakan tersebut.

Keputusan menaikan harga sewa rusunawa itu melalui Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah. Rencananya, harga baru akan berlaku pada 1 Oktober 2018.

BACA JUGA: Yakinlah, Mayoritas Ahoker Bisa Terima Duet Jokowi - Maruf

Sedangkan untuk tarifnya, yang termahal ada pada Rusunawa Jatirawasari tipe 32. Tarif untuk masyarakat umum di lantai I naik dari Rp 588.000 per bulan menjadi Rp 705.600 per bulan atau sebanyak 20 persen.

Sementara rusun dengan tarif sewa termurah yakni RSB Penjaringan blok Blok H dan I tipe 18. Masyarakat yang menghuni lantai I tarifnya naik dari Rp 48.000 per bulan menjadi Rp 57.600 per bulan.

BACA JUGA: Anies Baswedan Singgung Bendera saat Upacara Kemerdekaan

Kenaikan juga dialami masyarakat dari program relokasi di Rusun Marunda. Tarif sewa di Rusun Marunda Tipe 30 untuk masyarakat program relokasi tadinya Rp 159.000 per bulan untuk lantai I, kini naik menjadi Rp 190.800 per bulan atau naik 20 persen.

Selain itu, ada pula yang kenaikannya mencapai 36 persen seperti di Rusun Pulogebang. Tarif sewa rusun bertipe 30 itu naik dari Rp 273.000 per bulan untuk masyarakat hasil relokasi di lantai I menjadi Rp 327.600.

BACA JUGA: Pesan Pentolan Hanura ke Anies, Jangan Buat Gaduh dan Genit!

Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti menjelaskan jika kenaikan harga sewa rusunawa baru pertama kali dilakukan sejak penetapan biaya sewa yang diatur sebelumnya pada Perda Nomor 3 Tahun 2012.

Dia beralasan, kenaikan harga sewa rusunawa berkisar 20 persen untuk biaya perawatan dan kebutuhan lainnya. Bahkan, Meli berkilah jika kenaikan harga masih dalam batas kewajaran. "Kenaikannya masih tingkat kewajaran dan mempertimbangkan yang tadi indeks harga dan perkembangan perekonomian," jelasnya.

Kenaikan tarif sewa mengacu pada Pasal 145 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah. Di situ dijelaskan bahwa tarif ditinjau kembali paling lama tiga tahun sekali. Hasil peninjauan dapat ditetapkan melalui peraturan gubernur.

Rencana menaikan harga tentu saja menjadi bahan untuk mengkritik kepemimpinan Anies Baswedan yang dianggap tidak peka terhadap nasib rakyat Jakarta yang sedang kesusahan. Kritikan pertama diungkapkan akun @DjajaBudi yang menilai kebijakan Anies tidak berkeadilan sosial. "Daripada duitnya buat pohon plastik, jaring plastik dan berbagai uji coba lainnya, harusnya subsidi ke penghuni rusunawa diprioritaskan. Bagaimana kalau mereka kembali berumah di bawah tol dan bantaran sungai," kritiknya.

Akun Ary Prasetyo @Aryprasetyo85 juga mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang menaikan harga sewa. Padahal, ketika kampanye dulu akan membuat rakyatnya bahagia. "Kasihan JKT58 setelah dikibulin janji kampanye sekarang warga dicekik dengan tarif rusun yang naik!," katanya.

"Hahaha.. Naik tuh tarif.. Masih mending jaman dulu, pindah ke rusun dapat harga mu-rah dan fasilitas maksimal," aku akun Gedo @GedoGunz.

Kritikan juga diucapkan oleh akun @katerinaKwari. Kata dia, pernyataan Anies Baswedan selama ini dipercaya sama pemilihnya, tetapi Anies tidak memperhatikan orang kecil. "Bohonglah gebrakannya pasti merugikan warga kecillah. Wong ngak bisa kerja paling dia dapat masukan dari gerombolan manusia ngak benar. Ngak ada duanya deh @basuki_btp ngak menjekik warga miskin," keluh kesahnya.

"Sewa rusun naik & banyak yang gak mampu bayar pada angkat kaki. Semoga aja tuh rusun gak dijual beli sama oknum masuk ke kantong," duga den Burhan @batubata04.

Yang membuat pilu tak hanya harga sewa rusunawa saja yang memcekik warga, kebijakan Anies yang menaikan PBB juga sangat mengecewakan rakyat. "PBB naik dan tarif sewa rusun naik.. Kasihan rakyat Jakarta," ujar akun heru dwinarwoko @DwinarwokoHeru disambung akun kutumbabawele @kutumbabawell. "Kasian rakyat kecil dicekik terus sewa rusun aja naik 2x lipat sih."

Sama akun Horang Hoki @Rang_Hoki mempunyai pandangan yang sama jika Anies sangat mengecewakan. "PBB naik, harga sewa rusun ikutan naik. Nanti apa lagi yang mau dinaikin tarifnya, masih ada waktu 4 tahun lagi untuk balikin modal."

Sementara akun Paulus Andy Reinaldi @PaulusAndy mempertanyakan mengapa harga sewa dinaikan lalu PBB juga ikut naik. Padahal, sisa anggaran yang belum terpakai masih banyak. "PBB naik, tarif rusun naik.. Emang duit nya buat apaan si pak?," tanya dia ditimpali akun Ikhram Fitrias @dalamkesunyian. "Rumah nol persen gak jelas, sewa rusun malah naik... Keberpihakkan?," sindirnya.

Kritikan warganet mengenai naiknya harga rusun masih meramaikan dunia maya, akun Hisar Manalu @hisar_manalu menilai pemerintah DKI Jakarta tidak konsisten dalam menjalankan janjinya. "Harga sewa rusun naik, rumah DP 0% ngak ada realisasinya," katanya.

Akun Jeonum Ning imnida @ning120377 lebih jauh mengatakan rakyat Jakarta pasti menyesal bukan kepalang memilih Anies, karena merasa tertipu janji manis. "Jangankan DP nol %, sekarang pajak naik tanah di bawah I M. Pak Ahok gratis, sekarang? Pungli mera-jalela, birokrasi amburadul, program acak-acakan. Miris, senyum dan wajah memelasmu menipu pak," sindirnya pedas.

"DP 0% nyungsep, reklamasi jalan terus, okeoce senyap, NJOP naik, sewa rusun naik..... Plecing crossing terlaksana. Ini baru prestasi!," kata akun ola @tadnaloy. "PBB naik 10 persen. Eehh rusun juga naik 10 persen. Bener-bener kebijakan rakyat kecil," tulis akun @dignity27.

Selanjutnya, akun GKawi369 @GKawi369 mengingatkan kepada warga Jakarta jika Anies ingkar terhadap janjinya maka harus diturunkan dari jabatannya. "Gak papa Anis Baswedan naikkan tarif rusun.... Penghuni rusun tinggal turunkan Anies," ingatkan dia.

Tak mau kalah, akun BANG JARWO @BANGJAR14680450 justru membanding-bandingkan kebijakan Anies dengan Ahok. Dia mengaku lebih senang pada saat kepemimpinan Ahok. "Mending zamannya Ahok, tarif rusun murah gak naik, ini ko si Anies makin anegh saja kebijakannya, mau menaikkan tarif rusun? Di balik senyuman yang manis ada kepahitan yang tersembunyi."

Jika yang lain menghujat, akun @Luibin justru membela Anies. "Jangan salahin sapa-sapa dah.. Salahin nasib aja... Udah murah masih nunggak... Pinginnya sih gratis .. Kalo naek, berarti adil gubernur kita, beban sama dipikul, ringan nikmati aja sendiri," belanya.

Seirama, akun @UdiKurdi menganggap maksud Anies menaikan harga sangat baik. Pemda DKI Jakarta menyesuaikan harga sewa rusun dengan penghasilan penghuninya yang tinggi. "Kan NJOP PBB tahun 2018 juga naik. Ini kan hasil pilihan warga Jakarta sendiri," katanya.

Lebih detail, akun mawarberduri @yossetyawan2000 justru merasa aneh dengan warga yang ada di Jakarta. Kata dia, ketika tarif listrik, BBM, sembako naik berkali lipat di seluruh Indonesia tidak ada yang protes. "Itu baru rusun bro dan di Jakarta saja. (rakyatmerdeka)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan: Saya Bisa dengan Siapa Saja


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler