Ramalan Buruk Ilmuwan soal Pandemi Covid-19, Kemenkeu Atur Strategi, Begini...

Kamis, 19 Agustus 2021 – 06:30 WIB
Vaksinasi ibu hamil sebagai langkah antisipasi Pandemi Covid-19 menjadi endemi. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan berbagai ilmuwan dunia meramalkan pandemi Covid-19 bakal menjadi endemi.

Endemi ialah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu.

BACA JUGA: Sri Mulyani Menyampaikan Kabar Buruk soal Perekonomian 2022, Ada Kaitannya dengan Kondisi Negara Maju

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu menyatakan pemerintah mengantisipasi adanya potensi keadaan tersebut.

“Tentunya kami akan harus mengantisipasi dengan segala perkembangan terbaru, bagaimana caranya menyiapkan diri sebagai suatu bangsa perekonomian,” kata Febrio dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (18/8)

BACA JUGA: Sri Mulyani Pasang Kuda-kuda, Akselerasi Ekonomi Triwulan III Digenjot

Survei Majalah Nature kepada 119 immunologists, infectious-disease researchers dan virologists di 23 negara menyebutkan bahwa Covid-19 akan menjadi endemi.

“Dikatakan how likely do you think that SARS-CoV-2 will become endemic virus dan 89 persen dari mereka mengatakan sangat likely menjadi endemi,” ujar Febrio.

BACA JUGA: Tarif Cukai Hasil Tembakau Bakal Digeber di 2022, Sri Mulyani: Kami Sudah Merumuskan

Oleh sebab itu Febrio memastikan pemerintah akan terus fokus untuk melindungi keselamatan masyarakat dalam menghadapi risiko Covid-19 yang masih penuh ketidakpastian.

Langkah-langkah ini dilakukan melalui penerapan kebiasaan baru yaitu living with endemic dengan menjadikan disiplin 5M sebagai kultur.

"Juga mengimplementasikan 3T secara intensif dan menciptakan sistem kesehatan andal serta siaga," tegas Febrio.

Febrio meyakinkan tak hanya itu pemerintah juga akan mengakselerasi program vaksinasi seluas-luasnya.

Vaksinasi, lanjut dia, merupakan jurus utama dalam menciptakan pemulihan berkelanjutan.

Menurut dia, Indonesia mengalami perkembangan luar biasa terkait percepatan vaksinasi yaitu rata-rata di atas 1 juta per hari.

"Saat ini Indonesia berada di peringkat kesembilan secara global untuk realisasi vaksinasi. Ini akan terus kita dorong karena kita tidak boleh berpuas diri dengan angka 1,15 juta per hari per 17 Agustus kemarin,” ujarnya.

Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 70 persen dari total populasi Indonesia atau 208 juta orang dapat divaksinasi hingga akhir 2021 agar kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas dapat lebih meningkat.

“Vaksinasi akan kami lanjutkan 2022 dengan segala ketidakpastian yang ada tersebut maupun terkait pandemi,” tegas Febrio. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler