jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap kerja sama masyarakat untuk membantu pemerintah dalam pelacakan kasus COVID-19.
Misalnya, masyarakat secara sadar untuk memeriksakan kondisi kesehatan melalui hasil cepat atau rapid test.
BACA JUGA: Muchsin Alatas dan Asep Agus FPI Ditunggu Polisi, Kalau Tidak Datang...
Harapan itu diungkapkan Ariza setelah pelaksanaan tes cepat atau rapid test di Petamburan, Jakarta Pusat, sepi peminat.
Rapid test sendiri dilaksanakan untuk melacak COVID-19 setelah muncul klaster Petamburan.
BACA JUGA: Heboh Penemuan Situs Batu Kujang di Gunung Manglayang, Konon Batas Kerajaan Sunda dan Galuh
"Bagi mereka yang sebelumnya berada dalam suatu kegiatan yang ramai, berkerumun, yang berpotensi adanya penyebaran mohon kesadaran, dukungan, dan kerjasamanya untuk bisa melakukan tes," ujar Ariza -sapaan Ahmad Riza Patria-, saat ditemui awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).
Menurut anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu, pelaksanaan rapid test untuk kebaikan bersama.
BACA JUGA: Terungkap Fakta Pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Tulungagung, Keji
Masyarakat bisa melindungi diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan, atas potensi penularan COVID-19.
"Kami minta kerja samanya, untuk bisa membantu masing-masing pribadi keluarga, lingkungan, masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia, untuk membantu secara proaktif dengan penuh kesadaran dengan melakukan tes," kata Ariza.
Sementara itu, kata Ariza, masyarakat yang merasakan gejala COVID-19 diminta segera melapor ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Nantinya mereka akan dilaksanakan tes usap atau swab test untuk memastikan potensi COVID-19.
"Jangan menunggu satu dua hari, segera ambil langkah konkret dengan mendatangi puskesmas. Kami dengan senang hati membantu," tutur dia.
Sebagai informasi, klaster penularan COVID-19 muncul setelah rentetan acara yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, setelah tiba di Indonesia pada 10 November 2020.
Hal itu diketahui setelah jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pelacakan masif dari acara yang dihadiri Habib Rizieq.
Mengacu data Kemenkes hingga 19 November, sebanyak 50 kasus pasien positif COVID-19 teridentifikasi setelah acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan, pada 13 November 2020.
Sementara itu, sebanyak 30 kasus positif COVID-19 teridentifikasi setelah acara pernikahan putri Habib Rizieq dan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November 2020.
Di Petamburan sebanyak 30 kasus. Sementara di Megamendung terdapat 15 sedang menunggu hasil pemeriksaan.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab diketahui menghadiri acara di Tebet, Petamburan, hingga Megamendung.
Kerumunan orang pun tercipta dari acara di tiga lokasi yang dihadiri Habib Rizieq itu. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan