Rapor Polri di Balik Aksi Bela Islam II

Kamis, 17 November 2016 – 14:27 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan (tengah), saat demo 4 November. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kenangan seputar Aksi Bela Islam II pada Jumat 4 November lalu masih melekat. Demo tersebut tercatat sebagai aksi umat muslim terbesar sepanjang sejarah.

Demo berjalan relatif damai, meski menjelang malam terjadi kericuhan. Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Maneger Nasution yang mengamati langsung jalannya Aksi Bela Islam Jilid II memberikan pujian. "Demo tersebut adalah aksi massa yang bermatabat," ujarnya.

BACA JUGA: Penyidik KPK Garap Saksi di Singapura

Kinerja Polri dalam aksi tersebut juga menuai pujian. Apresiasi diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya mengapresiasi kerja keras aparat keamanan yang melakukan pendekatan persuasif dalam menjaga situasi sehingga tetap kondusif,” kata Jokowi dalam jumpa pers usai demo.

Langkah Polri, terutama Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kapolda Irjen Pol Mochamad Iriawan yang terjun langsung ke tengah-tengah aksi dinilai sangat efektif. Dengan tangan dingin, Kapolda memberikan instruksi meredam massa dan berdialog dengan ulama serta perwakilan tokoh agama. 

BACA JUGA: Polri Minta Tak Ada Lagi Demonstrasi Terkait Kasus Ahok

“Keputusan Kapolda Metro Jaya M Iriawan cerdas, menemui utusan pendemo seperti Bachtiar Natsir dan Eky Pitung. Saya lihat, Kapolda juga menjadi mediator yang mempertemukan perwakilan tokoh agama atau ulama dengan pihak istana," ujar Imam Besar Masjid Garut, Ustaz Husein Mubarok.

Keberadaan Pasukan Asmaul Husna yang terjun di bawah komando Wakapolres Jakarta Timur, AKBP H Arif Rachman serta disertakannya Polwan Berhijab, juga disebut-sebut menjadi strategi yang ampuh dalam meredam aksi lautan umat Islam.

BACA JUGA: Semangati Ahok, Luna Maya: Orang Baik Suka Dihalangi

Tak hanya itu. Kerusuhan dan penjarahan di Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara yang berbarengan dengan aksi 4 November mampu dikendalikan dalam tempo empat jam. “Alhamdulillah situasi kondusif dalam empat jam,” tegas Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Yuldi Yusman. 

Sat Reskrim Polres Jakarta Utara akhirnya menetapkan 15 orang yang diduga sebagai pelaku kerusuhan dan penjarahan di sebagai tersangka. 

“Tersangka bertambah satu lagi. Baru-baru ini ditangkap satu orang dan cukup bukti. Jadi jumlah tersangka 15 orang,” sambung pria yang pernah memimpin penangkapan Daeng Aziz ini. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapan BAP Ahok Pindah ke Tangan Kejagung?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler