jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindrw Arief Poyuono kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi memaksa masyarakat menambah iuran BPJS Kesehatan makin konyol.
Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu menegaskan bahwa kebijakan ini makin bikin rakyat terbebani sangat berat untuk bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dan hidup sehat di negara ini.
BACA JUGA: 8 Manfaat Minum Air Hangat Setelah Bangun Tidur
"Saya hampir tidak habis pikir di mana rasa kemanusiaan Kangmas Joko Widodo, rakyat ekonomi lagi mengarah menuju kemelaratan nasional kok menaikkan iuran BPJS Kesehatan," kata Arief Poyuono dalam keterangannya, Kamis (14/5).
Menurut Arief, Presiden Jokowi harusnya sangat mengerti bahwa kegiatannya membagi-bagikan sembako kepada masyarakat selama ini menandakan rakyat lagi susah. Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 yang mewabah.
BACA JUGA: Wanita ini Beber 7 Fakta Mengenai Pernyataan Laurens Tentang Syahrini
"Dia kan harusnya mengerti banget dengan kebiasaan dia membagi-bagi sembako langsung ke rakyat yang menandakan kalau rakyat beli sembako saja sudah tidak mampu. Kok ini Iuran BPJS Kesehatan dinaikkan," ujar Arief.
Menurut Arief, dengan naiknya iuran BPJS Kesehatan ini membuat rakyat akhirnya tos-tosan saja dengan masalah kesehatan mereka alias tidak mau bayar karena tak sanggup bayar.
BACA JUGA: Arief Poyuono Kesal Sama Kangmas Jokowi
"Sakit ya tinggal sakit saja, tidak bisa ke rumah sakit fasilitas BPJS Kesehatan," jelas Poyuono.
Ia mengingatkan Presiden Jokowi kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini di saat perekonomian Indonesia sudah mau tenggelam, pendapatan masyarakat kelas menengah dan bawah menurun draktis sebagai dampak kebijakan pencegahan Covid-19.
"Sementara masyarakat atas yang menguasai mesin-mesin ekonomi juga lagi mati-matian bagaimana caranya mesin-mesin produksi mereka bisa menghasilkan uang untuk bayar gaji pegawainya," katanya.
Karena itu, dia meminta Presiden Jokowi membatalkan kenaikan iuran BPJS dengan menarik Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
"Mohon Kangmas, kalau memang Kangmas itu sadar dan memang benar-benar prorakyat, tarik sementara perpres kenaikan iuran BPJS Kesehatan," pinta Arief.
Arief lantas mengingatkan Jokowi agar jangan menyalahkan rakyat bila makin kesal kepadanya karena menaikkan iuran BPJS Kesehatan.
"Jangan salahkan rakyat mqkin sebel dan kesal sama Kangmas. Loh saya sudah ingatkan ya, walau Prabowo jadi anak buah bapak, loh," pungkas Arief. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy