jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing tak yakin calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi bisa lepas dari pengaruh Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, Jokowi dibesarkan dalam budaya Jawa dan menjunjung tinggi rasa ewuh-pakewuh (sungkan).
"Saya berpendapat bahwa aspek budaya akan memperilaku manusia, termasuk perilaku pengambilan keputusan bila Jokowi jadi presiden. Jokowi dibesarkan oleh budaya-budaya Jawa dan sungkan terhadap sesuatu, terlebih Megawati," ujar Emrus kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/4).
BACA JUGA: Akil Mochtar Bertengkar dengan Jaksa KPK
Emrus menegaskan, tak ada jaminan bahwa Jokowi bisa mandiri jika nanti terpilih menjadi presiden. Apalagi, selama ini Jokowi kerap mengulang-ulang kata-kata 'terserah ibu, terserah ketua umum'.
"Sangat besar kemungkinan Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh Megawati. Andaikan Mega tak memberikan mandat, Jokowi tak menjadi capres," terang Emrus.
BACA JUGA: KPK Temukan Kecurangan Dalam Program Raskin
Menurutnya, Jokowi akan sulit menolak permintaan Megawati. Begitu juga terkait dengan kebijakan seputar perekonomian. Tak tertutup kemungkinan kebijakan penjualan Indosat dan kasus BLBI yang menuai pro dan kontra zaman Presiden Megawati akan terulang bila Jokowi jadi presiden.
"Tak ada jaminan Jokowi untuk tidak menjual. Karena tergantung gejolak ekonomi bangsa. Sangat tergantung perekonomian, karena penuh dinamika. Bisa saja ekonomi terancam dan butuh fresh money dan akhirnya menjual aset negara," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Siapkan Pembekalan Caleg Terpilih, KPK Gandeng Perguruan Tinggi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Demokrat Berpotensi Ditentukan Majelis Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi