MATARAM-Kualitas beras miskin (raskin) dikeluhkan warga yang menerimanyaPasalnya, beras yang diterima warnanya sudah menguning, banyak gabah, dan berbau
BACA JUGA: Investasi di Kalbar Diklaim Capai Triliunan Rupiah
Beras itu merupakan jatah warga untuk bulan Oktober laluSalah seorang penerima raskin, Inaq Sahri, warga RT 02 Lingkungan Pelita, Kelurahan Dasan Agung Baru mengaku, beras yang dibeli seharga Rp 28 ribu per 17 kg itu, tidak seperti raskin yang didapatnya pada bulan November ini
BACA JUGA: Lelang Sudah Dibuka, Gatot tak Kunjung Beri Izin
Kualitas beras bulan Oktober lalu menurun
BACA JUGA: Ikan Asal Malaysia Berformalin
"Kita ragu memasaknya, karena warnanya sudah kuning dan bau," katanya kepada wartawan di kediamannya, kemarin.Meski kualitas raskin itu di bawah standar, dirinya tetap memanfaatkannyaTapi, untuk mengubah beras itu jadi nasi butuh proses yang lumayan lama"Membersihkan beras itu tidak cukup dua tiga kali diayakBeras baru bersih setelah diayak delapan sampai sepuluh kaliGabahnya hampir sama banyak dengan beras," akunya sambil menunjukkan beras yang dimaksud.
Persoalan buruknya kualitas beras itu tidak hanya terhenti pada proses pembersihanInaq Sahri menuturkan, untuk menghilangkan bau beras itu, diri berulang-ulang kali mencucinyaBahkan, beras dicuci lima sampai enam kali"Itu pun tidak mampu menghilangkan baunya," jelasnya.
Menurutnya, meski dicuci berulang kali, warna air dari beras itu tetap keruhTidak bisa bersih walaupun dicuci berulang-ulang"Nasi dari beras itu tetap bauBaunya tidak bisa dihilangkan walau dicuci berulang-ulang," terangnya.
Sukri, warga lainnya mengungkapkan hal yang samaBeras yang diterimanya bulan Oktober lalu kualitasnya lebih buruk dibanding bulan sebelumnya"Sudah bau, kuning, dan banyak gabahnyaPokoknya, tidak layak untuk dikonsumsiTapi, karena kebutuhan, maka terpaksa dimasak," katanya.
Dikatakan, warga yang terima beras itu banyak tidak memakainnyaTerkadang beras itu diberikan kepada ayam dan ada juga yang menjual lagi ke peternak ayamKarena, mereka takut mengkonsumsi sendiri"Kalau bicara layak, sudah pasti tidak layak buat manusiaItu hanya layak dimakan dan diberikan kepada ayam," sesalnya(cr-mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalsel jadi Jalur Pelarian Imigran Gelap
Redaktur : Tim Redaksi