Ratusan Ayam Mati, Peternak Kosongkan Kandang

Kamis, 08 Desember 2011 – 17:08 WIB
SAMPIT - Harga ayam potong di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai beranjak naik lantaran berkurangnya pasokanPenyebabnya ternyata adalah tindakan para peternak lokal yang mulai mengosongkan kandang atau tidak mengisi kandang sementara waktu sehingga pasokan ayam mulai berkurang.

Langkah itu bukan tanpa alasan

BACA JUGA: Pasokan Batubara untuk Listrik Terancam

Beberapa pekan terakhir, ratusan ayam milik peternak lokal mati akibat terserang penyakit
Khawatir jumlah ayam yang mati terus bertambah, sebagian peternak akhirnya memutuskan menghentikan sementara pengisian kandang

BACA JUGA: Investor Asing Juga Tak Sediakan Plasma



Ketua Asosiasi Peternak Unggas Rakyat (APUR) Kotim, Jefri yang mengatakan bahwa keengganan para peternak untuk mengembangkan produksi ayam ras dalam bulan ini adalah karena adanya wabah penyakit ND (newcastle desease) atau tetelo dan corisa
Penyakit itu, lanjutnya, memang muncul pada musim penghujan ini dan menyebabkan ratusan ekor ayam peternak mati.

Wabah penyakit itu, menurutnya, tidak hanya menyerang ayam ras atau ayam potong, melainkan juga ayam kampung, baik yang dibudidayakan di kandang maupun yang tidak

BACA JUGA: Ditodong Senjata, Nelayan Kehilangan Perahu

Hal inilah yang kemudian menjadi faktor utama meroketnya harga ayam belakangan ini.

“Kita sudah mengirim sampel ayam yang mati ke laboratorium di Bandung dan hasilnya positif terkena ND dan corisaKarena itu para peternak banyak yang enggan berproduksi, sehingga hanya merawat ayam yang sudah ada saja untuk persediaan menjelang Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya kepada Radar Sampit (JPNN Grup).

Dikatakan Jefri, untuk harga ayam ras sendiri saat ini sudah mencapai Rp17.500 per kilogramnya di kandang, dan pada tingkat pemotong naik menjadi Rp18.500 per kilogram, padahal bulan November lalu pada tingkat kadang harga masih Rp12.500 per kilogramSedangkan pada tingkat pasar, Jefri memperkirakan harga lebih tinggi lagi, mengingat stok ayam lokal saat ini hanya terbilang cukup, disamping dibantu pasokan dari BanjarmasinMenurutnya, harga tersebut terbilang sudah maksimal sehingga sampai tutup tahun nanti dipastikan tidak akan naik lagi.

Dari 96 peternak ayam anggota APUR yang ada di Kotim, Jefri mengatakan, baru akan kembali mengisi kandang pada awal tahun 2012 mendatangDirinya memperkirakan pada bulan Februari, karena pada bulan tersebut diprediksi musim hujan sudah berakhir sehingga sangat cocok untuk memulai budidaya ayam ras.

Sementara itu untuk pasokan ayam dari Banjarmasin, Jefri mengatakan per harinya ada sekitar 1500 ekor dan itu untuk membantu mencukupi kebutuhan pasar, khususnya di Kota Sampit dan sekitarnya.

Berdasarkan pantuan koran ini di beberapa lokasi pasar yang ada di dalam Kota Sampit kemarin (7/12), harga ayam terbilang tinggi menjelang tutup tahun 2011 iniUntuk ayam ras berkisar hingga Rp 26.500 per kilogram dan untuk ayam kampung mencapai Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogramnya. (gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Transaksi Sabu di Belakang Rumah Walikota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler