jpnn.com, BATURAJA - Penantian panjang 104 calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan 149 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, berakhir. Ratusan CPNS dan PPPK itu akhirnya dilantik setelah penantian panjang selama lebih dari tahun terakhir.
"Karena lebih dari satu tahun OKU hanya diisi pejabat Pelaksana Harian Bupati sehingga pelantikan ratusan CPNS yang lulus seleksi sejak tahun 2021 tertunda," kata Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Senin (4/7).
BACA JUGA: Guru Honorer Tidak Perlu Berkecil Hati, Pak Kasman Lassa akan Terus Memperjuangkan
Dia mengatakan pasca-ditunjuk oleh Gubernur Sumsel Herman Deru sebagai penjabat bupati OKU beberapa waktu lalu, secara bertahap pekerjaan rumah yang lama tertunda akhirnya diselesaikan agar roda pemerintahan di daerah itu berjalan maksimal.
Teddy berharap jiwa-jiwa CPNS dan PPPK yang masih muda dapat memberikan kontribusi dan pelayanan terbaik bagi pemerintah daerah. Selain itu, lanjut Teddy, juga diharapkan mampu memberikan ide dan gagasan untuk instansi tempatnya bertugas.
BACA JUGA: Pak Febi Minta Tenaga Honorer yang Belum Diangkat Menjadi CPNS dan PPPK BersabarÂ
Teddy juga meminta Badan Kepegawaian Pelatihan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) OKU agar melakukan persiapan untuk CPNS yang baru dilantik, supaya prajabatan sehingga dapat 100 persen menjadi pegawai.
Selain melantik CPNS, Teddy pada momen bahagia itu juga memberikan surat keputusan (SK) pensiun bagi 436 orang ASN di wilayahnya.
BACA JUGA: Sekda: Kinerja Tenaga Honorer Sangat Luar Biasa, Kami Masih Membutuhkan
Termasuk SK kenaikan pangkat terhadap 913 ASN di jajaran Pemkab OKU dengan perincian periode 1 April 2021 sebanyak 347 orang, periode 1 Oktober 2021 201 orang, serta periode 1 April 2022 365 orang, juga diserahkan kepada masing-masing pegawai.
Sementara, Kepala BKPSDM OKU Mirdaili mengatakan khusus untuk PPPK, Pemkab OKU masih akan terus membuka lowongan bagi masyarakat di daerah itu. Hal itu mengingat pihaknya saat ini masih kekurangan tenaga pendidik dan kesehatan.
"Untuk PPPK, OKU masih kekurangan tenaga pendidik dan kesehatan," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi