Ratusan Driver Datangi Kantor Grab Lantaran Kebijakan Penurunan Insentif

Minggu, 24 Februari 2019 – 15:36 WIB
Ratusan driver online mitra Grab Indonesia mendatanagi kator Cabang Grab Jambi. Mereka meminta penjelasan dari manajemen Grab terkait penurunan insentif. Foto: jambiekspres/jpg

jpnn.com, JAMBI - Ratusan driver atau pengemudi yang merupakan mitra dari Grab Indonesia, mendatangi kantor manajemen Grab Indonesia Cabang Jambi, di kawasan Ratu Convention Center (RCC), Kamis (21/2).

Kedatangan mereka bertujuan untuk mempertanyakan kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pihak Grab Indonesia terkait penurunan insentif bagi para driver. Apalagi kebijakan ini dinilai dilakukan secara mendadak.

BACA JUGA: Produksi Minyak dan Gas KKKS Jambi Tembus 21.045 Barel per Hari

Erwan, salah satu perwakilan driver Grab, menyampaikan, jika kedatangan mereka ini bukanlah aksi demonstrasi, namun mereka hanya ingin berdiskusi dengan pihak manajemen terkait kebijakan baru ini.

"Karena kebijakan yang dikeluarkan ini secara dadakan, tentu kami mau mempertanyakan," katanya kepada harian ini.

BACA JUGA: Perbuatan Bejat Ayah Terbongkar Setelah Sang Anak Mengadu ke Ibunya

Dijelaskannya, kebijakan penurunan insentif ini disampaikan melalui notifikasi di aplikasi pada Rabu malam (20/2). Seharusnya, jika ada kebijakan baru, tentu harus diberikan sosialisasi atau pemberitahuan sebelum diterapkan.

"Kita ingin pertanyakan soal insentif yang turun mendadak tanpa ada penjelasan," tegasnya.

BACA JUGA: Empat Pria Dibekuk Saat Pesta Narkoba di Perkebunan Sawit

"Insentif yang mengalami penurunan mendadak ini yaitu insentif pengantaran makanan atau GrabFood," tambahnya.

Sebelumnya, kata Erwan, setiap orderan makanan insentif yang diberikan oleh pihak Grab nominalnya Rp. 10 ribu, dengan ongkir yang variatif sesuai dengan jaraknya.

"Rp 10 ribu itu masih kurang karena menyita waktu dan driver juga perlu modal terlebih dahulu. Sekarang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu secara mendadak diturunkan jadi Rp 5 ribu," jelasnya.

"Kalau turunnya sekitar Rp 2 ribu mungkin tidak terlalu galau nian kawan-kawan. Ini sudah capai 50 persen turunnya," bebernya lagi.

Menurutnya, pekerjaan yang sedang dilakoninya ini memang sangat dibutuhkan untuk mencari nafkah, namun pihak manajemen sendiri diminta jangan bertindak sewenang-wenang.

"Kalau grab seterusnya selalu begini, mau tidak mau kami pilih mogok kerja," tukasnya.

Sementara itu, Fauzi, Perwakilan Manajemen Grab Indonesia Cabang Jambi, menyampaikan, pihaknya sudah menjelaskan apa-apa yang menjadi pertanyaan dari para driver kepada pihak manajemen.

"Persoalannya ini hanya miss komunikasi saja. Jadi kalau ada miss komunikasi dan mitra-mitra yang mau menyampaikan keluhannya pasti kita terima," katanya.

Dirinya pun menegaskan, soal penurunan insentif yang dikeluhkan oleh para driver ini tidak benar adanya. Bahkan, Fauzi menyatakan, bahwa tidak ada penurunan insentif yang dilakukan oleh pihak manajemen.

"Sebenarnya tidak ada penurunan insentif sama sekali, hanya salah pemahaman saja," bebernya.

Jadi, para driver ini mendatangi manajemen hanya untuk konfirmasi semata. "Mereka tidak tahu dan informasinya belum sampai saja. Jadi datang ke sini untuk konfirmasi terkait hal itu," pungkasnya. (cr1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Jambi Gagalkan Penyeludupan 2.270 Butir Ekstasi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler