Ratusan Guru Agama Meradang, Segel Ruang Pimpinan

Selasa, 20 Maret 2018 – 00:05 WIB
Pintu ruangan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Batola Rusmadi yang disegel pendemo. Foto: EKA PERTIWI/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, BARITO KUALA - Ratusan guru agama dan ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Barito Kuala, Kalsel, meradang.

Mereka tidak tahan dengan sikap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Barito Kuala Rusmadi yang dinilai arogan dan sering menekan bawahan.

BACA JUGA: TNI Polri Bagi Tugas Khusus Jaga Unjuk Rasa

Mereka menggelar aksi unjuk rasan dan menyegel ruangan Rusmadi. Mereka bahkan menempelkan poster bertuliskan ‘Awas Datang Awas Anjing Galak’.

Sebuah spanduk bertuliskan ‘Pemimpin yang arogan, sombong, kasar, suka menekan. Segera angkat kaki dari bumi ije jela’, juga dibentangkan di depan kantor.

BACA JUGA: Budi Tuding Aksi Demo Driver Angkutan Online gak Tulus

Kepala Seksi Pendidikan Agama islam (PAI) Kemenag Batola Surya Achidayat mengatakan Rusmadi memang terkesan otoriter.

Mutasi karyawan atau guru misalnya, yang seharusmua melalui Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan), selalu diputuskan sendiri.

BACA JUGA: Driver Angkutan Online Gelar Aksi di Seberang Istana

Selain itu, sebelum tunjangan sertifikasi cair, guru PAI yang di bawah Dinas Pendidikan, harus menghadap kepada Rusmadi. Guru pun diminta membawa perangkat sekolah.

“Itu tugasnya pengawas sekolah. Terlalu kecil kalau beliau yang mengurus,” bebernya yang mengatakan dalam beberapa forum resmi, Rusmadi selalu mendiskreditkan Bupati Batola. "Padahal Bupati tidak ada kepentingan di sana."

Koordinator Lapangan Demonstrasi sekaligus Analis Ketatalaksanaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Kuala, Dali Purnadi, membeberkan hal serupa. Dikatakannya, ada 200 pegawai yang hadir dan ikut menandatangani petisi.

Dalam petisi yang bertuliskan ‘Dosa-Dosa Rusmadi’, ada delapan pelanggaran yang dianggap dilakukan Rusmadi.

Antara lain, menahan tidak membayar sertifikasi guru, melakukan mutasi sepihak guru-guru pada sekolah madrasah swasta dan negeri. Merusak hubungan dengan pihak pemerintah kabupaten dan KBIH yang selama ini telah terbina dengan baik.

Pihaknya meminta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan bisa mengganti Rusmadi dengan yang lebih berkompeten.

Karena jabatan Kepala Kemenag adalah Pemangku agama dan moral di Kabupaten Barito Kuala.

“Beliau (Rusmadi) sengaja tidak hadir. Demo ini akumulasi dari sikap arogansi beliau. Besok, beberapa perwakilan akan ke DPRD Kabupaten Marabahan,” katanya.

Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Barito Kuala Arip Rosadi, membeberkan demo dimulai sebelum apel pagi usai. Demonstran langsung menyegel ruangan kepala kantor.

“Saya tidak sempat ikut apel. Karena ada urusan. Tapi memang apel belum usai pendemo langsung menyegel,” bebernya.

Ia tidak tahu, siapa saja yang terlibat menyegel ruangan tersebut, apakah memang pendemo yang hadir. Atau mereka yang hanya ikut-ikutan saja.

Terkait tunjangan sertifikasi, menurutnya, semuanya sudah dibayarkan untuk tahun 2017. “Sertifikasi lancar-lancar saja,” tuntasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel, Noor Fahmi menyesalkan terjadinya aksi demo yang terjadi di Kanwil Kemenag Batola. kemarin.

Begitu mendengar kabar ini, pihaknya langsung menurunkan tim ke Batola untuk melakukan investigasi. “Tim sudah kami turunkan. Hasilnya belum bisa kami simpulkan,” kata Fahmi kepada Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).

Memang ungkap Fahmi, dirinya sudah mendapat kabar soal ulah Rusmadi. “Latar belakangnya masih kami pelajari secara mendalam, kenapa hal ini bisa terjadi,” terangnya.

Sementara, untuk keputusan tindakan yang akan diambil, pihaknya tak bisa mengambil kebijakan. Pasalnya, harus dikoordinasikan dan disampaikan ke Kementerian Agama.

“Setelah kami kaji, hasil telaahannya akan disampaikan ke pusat. Saat ini kami belum bisa memutuskan,” tandasnya. (eka/mof/ay/ran)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FBR Jegal Aksi Unras GMBI?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler