jpnn.com, JAKARTA - Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas menggelar aksi di Jalan Gatot Subroto, tepatnya depan Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4), tak jauh dari arena debat terakhir capres – cawapres . Sebuah mobil komando dibawa mahasiswa ke lokasi aksi.
Dalam aksi ini, ratusan mahasiswa menuntut para capres dan cawapres menemui mereka sebelum melaksanakan debat terakhir Pilpres 2019 malam ini.
BACA JUGA: Debat Capres Terakhir: Revolusi Industri 4.0 dan Reformasi Perpajakan
Tidak hanya itu, mereka menuntut para capres dan cawapres untuk membuat komitmen untuk terhadap masalah pendidikan.
"Hari ini pendidikan kita tidak baik. Anggaran pendidikan kita tidak maksimal. Apakah capres dan cawapres sekarang memperhatikan untuk pendidikan lebih baik," kata seorang massa aksi di atas mobil komando, Sabtu (13/4).
BACA JUGA: Iwan Fals Membayangkan Debat Terakhir: Gebrak Meja vs Teriak Lawan
Salah seorang massa aksi itu mengatakan, saat ini terjadi penyelewengan anggaran pendidikan. Sebab itu, dia menantang capres dan cawapres menemui massa.
BACA JUGA: Konser Putih Bersatu: Ada Pawang Hujan Bertugas Geser Mendung di Atas SUGBK
BACA JUGA: Debat Capres Terakhir: Reformasi Fiskal dan Desain Ulang APBN
"Hari ini kita tahu terjadi penyelewengan anggaran pendidikan. Hari ini kita menantang capres dan cawapres memajukan pendidikan," ungkap dia.
Ratusan mahasiswa ini beraksi di sisi kiri Jalan Gatot Subroto. Aksi ini menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto. Polisi pun menjaga di sekitar area yang sebentar lagi akan disterilisasi.
Sebagai informasi, debat capres dan cawapres kelima digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4) ini. Debat Pilpres 2019 kelima akan dimulai pukul 20.00 WIB.
BACA JUGA: Lihat, Ada Bung Karno KW di Konser Putih Bersatu
KPU menetapkan tema debat Pilpres 2019 kelima yakni ekonomi keuangan, investasi, industri dan kesejahteraan sosial. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Capres Terakhir: Poin Penting yang Akan Disampaikan Jokowi dan Prabowo
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan