jpnn.com - BALIKPAPAN - TNI dan Polri meminta masyarakat Kalimantan Timur tidak perlu berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi damai pada 2 Desember.
Namun, jika memang ingin tetap menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasi, masyarakat cukup menggelar di daerah, tak perlu harus berangkat ke Jakarta.
BACA JUGA: Hari ini Diperiksa Sebagai Tersangka, Seperti ini Persiapan Ahok
“Tidak perlu ke Jakarta,” kata Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Johny L Tobing didampingi Kapolda Kaltim, Irjen Pol Safaruddin, di markas Polda Kaltim, kemarin (21/11).
Keduanya meminta agar masyarakat Kaltim dan Kaltara tidak terpengaruh oleh ajakan yang menyebar lewat media sosial (Medsos) untuk berdemonstrasi di Jakarta. Sebaliknya menyalurkan aspirasi hanya di daerah.
BACA JUGA: Optimalkan Pemulihan Aset Lewat Pengelolaan Barang Sitaan
“Silakan, asal jangan anarkis,” kata Kapolda. Dia meminta masyarakat menyampaikan jadwal demonstrasi.
“Kapan saja silakan, saya bersama Kapolda sepakat melindungi keamanan demonstrasi. Tapi kalau ke Jakarta, tidak saya izinkan,” tegas Mayjen Johny.
BACA JUGA: Bu Susi: Dunia Makin Sadar
Keputusan tersebut diambil, setelah Kodam VI/Mulawarman dan Polda Kaltim menggelar teleconference dengan Panglima TNI, Kapolri dan Presiden RI Joko Widodo.
Lantas, bagaimana pengawasan masyarakat yang tetap berangkat ke Jakarta?
“Memang tidak bisa diawasi, namun kami imbau untuk tidak perlu ke Jakarta,” tambah Safaruddin.
Imbauan tersebut menyusul adanya informasi intelijen, ditengarai ratusan massa dari Kaltim dan Kaltara bakal bertolak ke Jakarta bergabung dalam unjuk rasa 2 Desember.
“Informasinya seperti itu, makanya kami imbau, silakan di Kaltim dan Kaltara berdemonstrasi, pasti kami amankan dalam menyampaikan aspirasi,” sebut jenderal bintang dua itu. (aim/riz/k18/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pansus RUU Pemilu: PKS Manut Gerindra, NasDem Ikut Golkar
Redaktur : Tim Redaksi