jpnn.com - JAKARTA - Penanganan darurat erupsi Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupataen Sikka, Provinsi NTT masih dilakukan. Sejak letusan Sabtu (10/8) lalu, hingga hari ini sudah 511 jiwa masyarakat di sekitar gunung dievakuasi keluar dari Pulau Palue ke Maumere.
Sebagian besar pengungsi adalah warga Pulau Palue di Kecamatan Palue, khususnya dari Kampung Koa, Desa Rokirole dan Nitung di Desa Nitunglea. Mereka dievakuasi ke Maumere dan ke titik aman di Uwa, Desa Reruwerere di Pulau Palue melalui Pantai Cua di Desa Nitunglea.
BACA JUGA: Disembelih Empat Hari, Ayam Tetap Hidup
"Evakuasi berlangsung sejak Minggu (11/8) hingga hari ini. Evakuasi menggunakan 6 buah kapal motor yang telah disiapkan Pemda Sikka dan aparat di Palue," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Senin (12/8).
Menurutnya, di Maumere para pengungsi untuk sementara ditempatkan di tenda-tenda di lapangan dan aula Kantor Bappeda Sikka. Nantinya, pengungsi akan disebar ke beberapa gedung yang lebih memadai. BNPB mengklaim persediaan makanan untuk pengungsi masih cukup untuk 4 hari ke depan.
Sejauh ini BNPB telah mengirimkan bantuan logistik ke Maumere berupa 20 ribu masker, 500 paket sandang, 500 paket family kit, 500 paket kid ware, dan 1.000 selimut. Kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah tikar, air bersih, air mineral, permakanan, dan masker.
Sutopo menambahkan, sesuai dengan otonomi daerah maka penanganan bencana juga didesentralisasikan. Penanggung jawab penanganan bencana adalah Bupati/Walikota dan Gubernur. Sementara BNPB hanya memberikan pendampingan dalam teknis, administratif, peralatan, dan pendanaan.
BACA JUGA: Kena Ledakan Mercon Bikinan Sendiri, Kakek Meninggal
Oleh karena itu, penanganan pengungsi, relokasi, tata ruang, penyediaan kebutuhan dasar dan sebagainya adalah kewenangan Pemda. Saat ini ada 15 personil BNPB berada di Maumere dan Palue untuk mendampingi BPBD setempat.(Fat/jpnn)
BACA JUGA: Pernah Mengaku Ingin Berjihad
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemandian Air Panas Diserbu Warga
Redaktur : Tim Redaksi