Ratusan Orang Tewas Dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, IPW Desak Kapolri Lakukan Ini

Minggu, 02 Oktober 2022 – 10:36 WIB
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. Foto: Dok pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara soal tragedi kerusuhan saat laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 127 orang, Sabtu (1/10).

IPW pun mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi di bawah naungan PSSI.

BACA JUGA: Kerusuhan di Kanjuruhan, 127 Orang Meninggal, Mabes Polri Terjunkan Tim Khusus

Hal itu harus dilakukan polisi sebagai bahan evaluasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas).

"Di samping, menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10).

BACA JUGA: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Disorot Media Asing, Indonesia Ikut Tercoreng

Sugeng menjelaskan kericuhan itu terjadi berawal dari suporter tuan rumah Arema FC yang kecewa dan turun ke lapangan serta tidak dapat dikendalikan kepolisian.

"Aparat kepolisian yang tidak sebanding dengan jumlah penonton, secara membabi buta menembakkan gas air mata sehingga menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan," ujar Sugeng.

BACA JUGA: Aremania Ricuh di Kanjuruhan, Korlap Suporter Bicara Soal Data Korban Meninggal

Akibat tembakan gas air mata itu, lanjut Sugeng, banyak suporter kesulitan bernapas dan pingsan sehingga terinjak-injak.

"Padahal, penggunaan gas air mata di stadion sepak bola sesuai aturan FIFA dilarang," ujar Sugeng.

PSSI segera menginvestigasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kerusuhan itu terjadi saat laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam. Laga lanjutan Liga 1 musim 2022 itu akhirnya dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2.

Sekretaris jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan.

Namun, dari tayangan video yang beredar di media sosial, kerusuhan terjadi setelah wasit meniup peluit panjang.

"Kami masih menuggu laporan dari pengawas pertandingan," ucap Yunus Nusi. (cr1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MotoGP Thailand: Start di Barisan Kedua, Enea Butuh Hal Ekstra


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler