jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Humas SNMPTN Unila Muhammad Komarudin mengatakan dari 1.596 peserta seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) Universitas Lampung (Unila), yang mendaftar ulang hanya 1.367 orang.
Sebanyak 229 peserta yang mengundurkan diri berasal dari delapan fakultas. Yakni 7 peserta dari fakultas ekonomi dan bisnis; fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (32); fakultas teknik (25); fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (65); fakultas pertanian (41); fakultas kedokteran (1); fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (29); serta fakultas hukum (29).
BACA JUGA: Wahai Para Pendaftar SBMPTN, Ketahuilah...
Pria yang akrab disapa Komar ini mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab peserta mengundurkan diri.
’’Nanti setelah semua tahapan selesai, kami akan menganggil pihak sekolah untuk mengetahui secara pasti apa penyebabnya,’’ terangnya seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Pengumuman SNMPTN, Calon Maba Didominasi Perempuan
Dia mengakui banyaknya siswa mengundurkan diri cukup menjadi masalah. Karena itu akan berpengaruh terhadap kuota SBMPTN. ’’Mau tidak mau untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan kita harus menambahnya di SBMPTN,’’ ujarnya kepada wartawan koran ini.
Lebih jauh dia mengungkapkan, setelah melewati proses daftar ulang 16 Mei lalu, peserta masih harus menyerahkan rapor asli. Nantinya, panitia penerimaan mahasiswa baru akan melakukan pembandingan antara nilai yang tertera di rapor dengan nilai yang diunggah ke pangkalan data siswa dan sekolah (PDSS).
BACA JUGA: Tenang Ya, Jalur SBMPTN Peluangnya Lebih Besar
’’Jadi ini belum final, masih ada tahap verifikasi data lagi. Mungkin lusa baru selesai,” ungkapnya.
Dia mengatakan, bagi sekolah atau siswa yang datanya tidak valid antara PDSS dan rapor asli akan dilakukan pemanggilan oleh pihak kampusperguruan.
’’Pemanggilan ini sekaligus membahas alasan siswa yang lolos SNMPTN tetapi tidak melakukan daftar ulang,’’ pungkasnya. (ega/c1/nui)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 101.906 Siswa Lulus SNMPTN
Redaktur & Reporter : Budi