Ratusan Rumah di Pasbar Terendam Banjir

Senin, 28 November 2016 – 03:45 WIB
Suasana rumah warga di Pasaman, Sumbar usai dilanda banjir. Foto: padang ekspress/jpg

jpnn.com - PASBAR — Ratusan rumah warga di tiga kecamatan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, Sabtu (26/11) terendam banjir dan menyebabkan sebagian terpaksa mengungsi. 

Itu setelah daerah tersebut diguyur hujan deras hingga menyebabkan Batang Saman dan Batang Batahan meluap. 

BACA JUGA: Kader Tak Diajukan, Demokrat Meradang

Ratusan rumah di tiga kecamatan itupun terendam setinggi 20 centimeter hingga 1 meter. Ketiga kecamatan tersebut antara lain Pasaman, Talamau dan Ranahbatahan. 

Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) di Ranahbatahan terpaksa mengungsi. 

BACA JUGA: Parah Banget! Jual Binatang Langka di Facebook Demi Beli Rokok

Selain itu, puluhan hektare kebun jeruk dan lahan pertanian warga di Nagari Aiagadang dan sekitarnya rusak parah. 

Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Tanaman palawija dan padi  warga juga mengalami kerusakan cukup parah.

BACA JUGA: Ribuan Personel TNI AL Bersih-bersih Sungai

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), meluapnya Batang Saman tak diduga warga. Batang Saman tiba-tiba saja meluap dan merendam permukiman warga Aiagadang, Nagari Aiagadang, Kecamatan Pasaman, Pasbar. 

Warga memindahkan barang-barang mereka ke tempat lebih tinggi.

Pada Minggu (27/11) pagi, ribuan warga setempat masih bertahan dan berupaya memindahkan barang-barang mereka ke tempat lebih tinggi. Sorenya, warga mulai membersihkan rumah dari genangan material lumpur yang masuk ke rumah mereka saat banjir surut. 

Salah seorang warga, Mariani, 37, mengaku sangat terkejut dengan datangnya banjir tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa  karena sesaat setelah banjir datang, dia langsung megevakuasi peralatan dan keluarganya ke tempat lebih aman.

Meski air sudah mulai surut, warga masih dicekam ketakutan. Pasalnya, hingga kemarin, cuaca masih mendung dan kemungkinan akan turun hujan. Jika banjir susulan datang, mereka mengaku akan kesulitan mengevakuasi barang-barang dan perabotan rumah tangga mereka.

Kepala Jorong Pasingbintungan, Muskar mengatakan, kerugian terbesar diderita warga adalah kerusakan kebun jeruk. “Diprediksi kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Saat ini, petani jeruk mulai memasuki masa panen,” ungkapnya.

Menurutnya, buah jeruk yang berada di pinggir Batang Saman sudah terendam banjir. Jeruk tersebut dipastikan rusak, terlebih saat ini kondisi air sangat keruh dan bercampur lumpur.

Selain jeruk, puluhan hektare tanaman padi warga terbawa aliran dan meterial banjir. 

“Ini banjir terparah tahun ini. Genangan air sampai ke permukaan jalan raya dan menganggu aktivitas warga. Kami hanya bisa pasrah. Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu meringankan beban warga,” kata Muskar.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasbar Try Wahluyo menyebutkan, di Aiagadang, ratusan rumah terendam banjir. 

Kemudian di Talamau, sekitar 65 unit rumah dan dua unit masjid digenangi air. Banjir di Talamau mengganggu transportasi di daerah itu. Lalu di Kecamatan Ranahbatahan sekitar 50 rumah terendam banjir. 

“Saat ini, kami masih pendataan kerusakan rumah akibat banjir, termasuk lahan pertanian,” katanya.(roy/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas BNNP Tembak Bandar Narkoba, Mahasiswa Ikut Jadi Korban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler