ACEH - Polda Nangroe Aceh Darussalam (NAD) meningkatkan pengamanan menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak di Provinsi AcehSalah satu target pengamanan yang dilakukan polisi adalah menyita senjata milik eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang masih beredar di masyarakat.
Kapolda NAD, Irjen (pol) Iskandar Hasan, mengungkapkan bahwa saat ini jumlah senjata yang masih beredar di masyarakat cukup signifikan
BACA JUGA: Polda Aceh Awasi Ponpes yang Terkait Ngruki
"Angka-angka ini kita hitung, masih signifikan, sekitar ratusan," kata Iskandar di Mapolda NAD, Jumat (18/2).Menurutnya, menyita sisa senpi yang dikuasai masyarakat bukan pekerjaan mudah, sekalipun sudah ada Perjanjian Helsinki antara Pemerintah Indonesia dengan GAM
BACA JUGA: Rumah Kos di Serang Dikenakan Pajak
Namun menurut Iskandar, diperlukan pendekatan persuasif kepada warga agar mau menyerahkan senjata yang dimilikinya
BACA JUGA: Tim Verifikasi Kecurangan CPNS ke Jatim
Penyitaan ini belum termasuk ribuan butir amunisi yang yang turut diamankan"Sebagian besar senjata ini merupakan penyerahan sukarela oleh warga, kami memotivasi warga agar menyerahkan senjata," katanya.
Salah satu bentuk persuasif yang dilakukan aparat TNI/Polri adalah memberikan kemudahan kepada warga yang mau menyerahkan senjata tanpa proses hukum"Tapi kalau ada yang melakukan kejahatan dengan senpi kita tindak tegas," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesuai pasca-perjanjian Helsinski GAM harus menyerahkan seluruh senjatanyaDalam perjanjian itu, anggota GAM yang terdata hanya 3 ribu orang dengan perkiraan kepemilikan senjata satu banding tiga atau seribu senjata dari seluruh pasukanNamun setelah GAM dilucuti, ternyata masih banyak senjata beredar di masyarakatBahkan diduga, senjata-senjata itu kerap digunakan untuk aksi kriminalitas seperti kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sodorkan 39 Bukti, Bupati Bonbol Yakin Menang
Redaktur : Tim Redaksi