jpnn.com, PEKANBARU - Ratusan suporter PSPS Riau melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau, Senin (24/6). Aksi suporter yang tergabung dalam Aliansi Suporter Pekanbaru Peduli PSPS ini adalah bentuk rasa kecewa terhadap janji Gubernur Riau untuk menyelamatkan PSPS. Namun tidak kunjung ditepati.
Asykar Theking, Curva Nord, dan pecinta bola lainnya mulai berkumpul sejak pukul 14.00 WIB. Ratusan suporter itu kompak menggunakan pakaian senada berbalut warna hitam. Spanduk bertebaran bertuliskan.
BACA JUGA: Gagas Aksi di Gedung MK, Alumni 212 Tidak Menghormati Prabowo
“Katanya Riau Kaya tapi Masuknya ke Mana". Ini salah satu bentuk kekecewaan suporter atas ketidakjelasan nasib PSPS. Untuk mengamankan unjuk rasa, ada sekitar 700 anggota diturunkan. Mulai dari Satpol PP, polisi hingga anggota Brimob. Mereka berjaga di depan maupun di luar gerbang.
BACA JUGA: Beny Ashar Tetap Dapat Pembelaan dari Sang Pelatih
BACA JUGA: Gara-Gara Politikus Rusia, Kericuhan Pecah di Ibu Kota Georgia
"Ada sepuluh perwakilan diterima masuk bertemu Wagub. Kalau selama 30 menit tidak keluar, halal untuk dirobohkan gerbang ini," ujar salah seorang suporter berorasi.
"PSPS tidak kalian gubris. Kalian bangun bangunan mewah. Semoga kedatangan kami dapat mengetuk hati para pemimpin untuk menyelamatkan PSPS," terangnya.
BACA JUGA: PPP: Aksi Alumni 212 di Gedung MK Hanya Akan Memperkeruh Suasana
Bahkan para suporter rela menjadi "sapi perah" PSPS. Yakni dengan membeli tiket pertandingan hingga atribut agar klub berjuluk Askar Bertuah itu bisa tetap eksis.
Usai hearing, Aliansi Suporter Pekanbaru Peduli PSPS mencapai kata sepakat dengan Pemprov Riau untuk membentuk satuan tugas (satgas). Pembentukan satgas dilaksanakan Selasa (25/6) agar PSPS bisa berlaga di sisa Liga 2 ini.
"Pak Wagub (Edi Natar Nasution, red) memberikan solusi terhadap keselamatan PSPS," ujar perwakilan Curva Nord 1955, Doly saat dijumpai awak media.
Dikatakan Doly, dulu ada tarik ulur. Manajemen yang dulu menyerahkan kepada Gubernur Riau. Secara pemerintahan tidak boleh. “Maka dari itu, membentuk satgas untuk masalah ini," terangnya.
Doly mengetahui ada salah persepsi antara suporter maupun Pemprov Riau. Dari pertemuan inilah, didapati satu pemahaman yang sama.
"Memang ada drama berlanjut. Ada komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Ada pertentangan, seolah-olah menyudutkan Pemprov," tambahnya.
Menurut Doly, ada oknum yang ingin menyerang Pemprov dengan mengkambinghitamkan pihaknya. Maka dari itu, dia menegaskan pihaknya tidak meminta hibah apa pun. Hanya memerlukan pembentukan satgas untuk keberlangsungan muruah PSPS.
BACA JUGA: Timnas Pelajar U-15 Bertolak ke Portugal, Menpora: Jangan Berkecil Hati!
"Orang yang ditunjuk Pemprov memang peduli terhadap PSPS. Ada dari orang manajemen yang masih sehat. Yang tidak sehat kami suruh duduk dulu," sambungnya.
Sementara Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto yang ikut mendampingi suporter bertemu Wagub mengatakan permasalahan PSPS Riau akan ditindaklanjuti bersama tim satgas bersama Pemprov, perusahaan dan lainnya. Supaya tetap menjaga keberlangsungan tim sepakbola kebanggaan Riau itu agar tetap bisa melaksanakan pertandingan.
"Saya ucapkan terima kasih, karena tidak ada kriminalitas. Ini bukti unjuk rasa tertib tanpa membuat masyarakat terganggu. Saat kembali saya minta tertib. Jangan sampai ada ditunggangi. Murni untuk kemajuan persepakbolaan," ucapnya.(*1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji Manis Pemimpin Hong Kong setelah Sepekan Penuh Dihajar Demonstrasi
Redaktur & Reporter : Budi