jpnn.com, BONDOWOSO - Ratusan warga terdampak gas beracun belerang Kawah Ijen, di Kecamatan Ijen Bondowoso sudah beraktivitas seperti biasanya sejak Sabtu (24/3).
Warga sempat mengungsi setelah semburan gas beracun dari Kawah Gunung Ijen.
BACA JUGA: Kecamatan Ijen Sudah Dinyatakan Aman untuk Warga
Mereka sempat tinggal di pengungsian sementara di sekitar kecamatan dan Puskesmas Ijen.
Kini warga telah melakukan bersih-bersih rumah dan melihat kebun tempat bekerja setelah tiga hari ditinggalkan.
BACA JUGA: Akhir Tahun, Ijen Diserbu 17.691 Orang
Berdasarkan pantauan, lokasi terpapar utamanya dua dusun terdekat, yakni Dusun Margahayu dan Watu Capil.
Kondisi udaranya telah bersih dan terlihat lebih cerah dari sebelumnya.
BACA JUGA: Wah, Bupati Anas Tak Pernah Diajak Bicara Soal Ijen
Meski demikian, tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, masih terus melakukan pantauan kesehatan warga.
Petugas mendatangi rumah seluruh korban gas beracun di pemukiman kaki Gunung Ijen tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bondowoso Pasidi Sidiq mengatakan, pemeriksaan ini untuk memantau kondisi kesehatan para korban,
"Kami mengantisipasi terjadinya penyakit lanjutan seperti diare dan gatal-gatal, akibat sisa zat sulfur belerang di makanan, pakaian, perabot rumah, serta di air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Pasidi.
Tak hanya pemeriksaan warga, petugas juga memantau kondisi tanaman sayur di halaman rumah warga Kecamatan Ijen yang hangus akibat gas beracun belerang.
Secara tegas tim medis melarang warga untuk mengonsumsi sayuran terpapar tersebut.(yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Turis Kecewa, Proyek Fasilitas Buat Ijen Tak Menarik Lagi
Redaktur & Reporter : Natalia