jpnn.com, BOGOR - Ratusan warga di Kampung Pasarean RT03/01, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terserang penyakit chikungunya.
Penyakit yang disebabkan nyamuk yang sama yaitu nyamuk aedes seperti Aedes aegypti ini menyerang balita, anak-anak hingga orang dewasa.
BACA JUGA: Tukang Bubur Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor Memiliki Kelainan Seksual
Salah satu warga yang terjangkit Wiwi Alwiah, 36, mengatakan, chikungunya sudah pernah menyerang warga saat Ramadan lalu.
BACA JUGA: Wabah Chikungunya Serang Tiga Kelurahan
BACA JUGA: Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor Menyerahkan Diri ke Polisi
Menurutnya, saat ini penyakit tersebut mewabah kembali karena banyak warga yang mengalami nyeri sendi dan demam di sekujur tubuh.
“Kalau di keluarga yang kena saya dan ibu saya. Warga di sini, khususnya RW 01, hampir semua kena,” kata Wiwi.
BACA JUGA: Diduga Begal, Tiga Pemuda Diamankan
Meski sudah dilakukan pengasapan atau fogging sebanyak dua kali, dirinya berharap ada pemeriksaan intensif secepatnya. Tujuannya, agar penyakit ini tidak semakin mewabah kepada warga.
“Sudah dua kali fogging, tapi itu hanya di luar rumah. Saya sih beraharap agar dinas terkait melakukan fogging lagi dalam rumah,” pintanya.
BACA JUGA: Puskemas di Malang Siaga Chikungunya
Kepala Desa Pasarean Dedi Furkon membenarkan adanya warga yang mengalami demam dan nyeri sendi. Saat ini, puskesmas sedang menangani temuan tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Iya saat ini sudah ditangani oleh Puskesmas. Insha Allah besok di desa akan dilakukan pemeriksaan,” tandas Dedi Furkon.
Menanggapi kasus tersebut, Sekretaris Dinkes Erwin Suriana membenarkan ada sekitar 100 lebih warga terjangkit virus chikungunya yang diketahui terjadi sejak Mei lalu.
“Puskesmas Cibening dan Pamijahan sudah melakukan langkah penyelidikan epidemioligi, penyebaran abate, penyuluhan dan melakukan pengobatan bagi para penderita yang sekarang jumlahnya sudah mulai berkurang,” ujarnya. (nal/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Hari Hilang, Bocah 8 Tahun di Bogor Ditemukan Tewas dalam Kontrakan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti