jpnn.com - JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan nawacita dan Trisakti sebagai alat ukur dalam mereshuffle kabinet. Para menteri yang keluar dan masuk harus dinilai dengan obyektif agar janji-janji presiden dalam nawacita bisa segera terwujud.
Ray membagi menteri-menteri Joko Widodo dalam tiga kategori yaitu menteri yang digaris nawacita, menuju nawacita dan menjauhi nawacita.
BACA JUGA: La Nyalla Menang, Jaksa Agung Telepon PN Surabaya
“Rizal Ramli, Retno Marsudi, Susi Pudjiastuti, Lukman Hakim Saifuddin, Siti Nurbaya dan Anis Baswedan adalah menteri di garis nawacita,” kata Ray, Selasa (12/4).
Menlu Retno lanjutnya, berhasil meningkatkan diplomasi internasional serta sangat tegas dalam isu kedaulatan politik termasuk isu Laut China Selatan dan kemerdekaan Palestina.
BACA JUGA: Chudry: Perintah UU Harus Direhabilitasi
Sedangan Menteri Agama dan Menteri Dikbud, ujar Ray, berada digaris nawacita karena isu membangun kepribadian dalam kebudayaan.
Lukman dinilai bekerja keras mengawal isu keberagaman, sementara Anis berupaya menjadikan kurikulum nasional menumbuhkan kemandirian di kalangan anak didik.
BACA JUGA: Politikus PKS: Nabi Saja Minta Pendapat Sahabat
Rizal Ramli, Siti Nurbaya, dan Susi Pudjiastuti diukur menggunakan pendekatan kemandirian ekonomi.
“Kepretan Rizal Ramli telah membuka mata publik tentang sistem ekonomi yang salah selama ini," ungkap Ray.
Demikian juga dengan Susi Pudjiastuti kata Ray, sangat berani menembak kapal-kapal asing yang hendak merampok ikan-ikan di lautan Indonesia.
Siti Nurbaya lanjutnya, dinilai cukup berhasil mengubah paradigma kehutanan yang selama ini hanya melayani pengusaha, kini melayani rakyat melalui program 12 juta hektar hutan untuk rakyat.
“Siti juga tegas menindak perusahaan besar pelaku pembakar hutan,” katanya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Jam di KPK, Ahok Dicecar 50 Pertanyaan
Redaktur : Tim Redaksi