Razia di Banyak Kota Syria, Oposisi Diciduk

Senin, 25 April 2011 – 16:19 WIB
DAMASKUS - Presiden Syria Bashar al-Assad terus bertindak represif untuk meredam demonstrasi yang menuntut dirinya mundurPasukan keamanan Syria kemarin (24/4) menyerbu dan merazia rumah-rumah warga yang diduga mendukung demonstran di seantero negeri tersebut.

Sejumlah tokoh oposisi ditangkap dalam razia itu

BACA JUGA: Festival Musik Awali Rangkaian KTT ASEAN

"Pemerintah Syria terus menangkapi tokoh oposisi dan demonstran meski mereka baru saja mencabut undang-undang darurat," kata kelompok HAM The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) dalam pernyataannya kemarin.

Menurut LSM yang berpusat di London tersebut, lusinan orang telah ditangkap di utara Syria Jumat lalu (22/4)
Mereka lantas membeber 18 nama tokoh oposisi yang ditangkap di kota-kota Idlib, Raqqa, dan Aleppo di utara negara tersebut

BACA JUGA: Pemerintah Filipina Pesimis Temukan Korban Hidup

"Lusinan orang lagi ditangkap di berbagai kota di Syria pada Sabtu (23/4) dan hari ini (kemarin, Red)," tuturnya
Mereka pun mendesak para tahanan politik itu dibebaskan.

Seorang tokoh oposisi yang ditangkap kemarin adalah Daniel Saud, kepala Komite Pertahanan Demokrasi, Kebebasan, dan HAM di Syria (LSM anti-pemerintah)

BACA JUGA: Lagi, Pro-Kadhafi Bombardir Misrata

Menurut pengacaranya, Khalil Maatouk, Saud ditangkap di rumahnya di Banias, barat laut Syria.

Puluhan ribu orang membanjiri jalan di berbagai kota di seantero Syria Jumat laluMereka turun ke jalan dalam demonstrasi menuntut implementasi reformasiKorban jiwa pun berjatuhan saat pasukan keamanan menembaki demonstran dengan peluru dan gas air mataPara aktivis HAM memperkirakan 100 orang tewas dalam unjuk rasa saat itu.

Menyusul insiden itu, kelompok HAM Human Rights Watch (HRW) mendesak PBB menyelidiki "pembantaian" atas massa dalam unjuk rasa Jumat laluKelompok HAM yang berpusat di New York tersebut juga mendesak agar pemerintah AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada para pejabat Syria yang bertanggung jawab atas penggunaan kekuatan mematikan terhadap para pengunjuk rasa.

Sabtu lalu, sedikitnya 13 orang tewas  ditembak mati oleh aparat keamananInsiden itu terjadi ketika massa mengikuti prosesi pemakaman beberapa orang yang tewas dalam unjuk rasa sehari sebelumnya.

Penembakan itu tidak menyurutkan nyali massaRibuan pelayat kemarin bersiap memakamkan empat kolega mereka yang tewas di Noa, kota di selatan SyriaUnjuk rasa diperkirakan kembali mewarnai upacara pemakaman.

Sementara itu, penembakan kepada demonstran menuai protes dari anggota parlemen independen di Kota DaraaNasser al-Hariri dan Khalil al-Rifai telah mengundurkan diri sebagai protes terhadap tindakan aparat keamananPemimpin agama terkemuka di Daraa, Mufti Rizq Abdulrahman Abazeid, juga telah mengundurkan diriBegitu pula anggota Dewan Kota  Daraa, Bassam al-Zamel.

"Saya mengimbau agar presiden menghentikan dan menindak pasukan keamanan yang bertanggung jawab dalam kekerasan terhadap demonstran," kata ZamelLebih dari 300 orang telah tewas di Syria sejak aksi protes terhadak rezim Assad meletus pada 15 Maret lalu(AFP/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencarian Korban Tsunami Libatkan 25 Ribu Tentara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler