MISRATA - Pasukan yang loyal kepada pemimpin Libya Muammar Kadhafi dan kelompok oposisi terus memperebutkan Kota Misrata, 210 km sebelah timur TripoliPertempuran di kota terbesar ketiga di Libya (setelah Tripoli dan Benghazi) itu kembali meletus.
Kota yang terletak di barat Libya tersebut kemarin (24/4) kembali dibombardir secara gencar oleh pro-Kadhafi
BACA JUGA: Pencarian Korban Tsunami Libatkan 25 Ribu Tentara
Serangan habis-habisan itu terjadi hanya selang sehari setelah tentara Kadhafi ditarik mundurBACA JUGA: Opname karena Perdarahan Usus, Dapat Pensiun Rp 1,76 Juta
Kehilangan semangat, dua tentara Kadhafi tertangkap di Misrata kemarin."Situasi saat ini amat berbahaya," kata juru bicara oposisi Abdelsalam lewat sambungan telepon dari Misrata kemarin
BACA JUGA: William Bisa Selamatkan Citra Monarki Inggris
Hingga kini serangan gencar itu masih berlangsungMereka menarget pusat kota (Misrata), terutama Tripoli Street, dan tiga kawasan permukiman," lanjut dia.Abdelsalam tidak membeberkan korban serangan tersebutSejauh ini ratusan orang dilaporkan telah tewas dalam pertempuran di Misrata, satu-satunya kota di barat Libya yang dikuasai oposisi.
Tentara Kadhafi yang tertangkap mengungkapkan bahwa mereka sebetulnya telah diperintahkan untuk mundur dari kota pantai di tepi Laut Mediterania itu setelah terlibat pertempuran sengit hampir dua bulanTetapi, tentara yang membelot dan pro oposisi ragu bahwa pasukan Kadhafi sengaja ditarik dari Misrata"Saya kira bukan benar-benar penarikan (tentara Kadhafi) dari Misrata," ungkap juru bicara militer oposisi di Benghazi, Ahmed Bani kepada Reuters
Menurut dia, loyalis Kadhafi mungkin berupaya menyalakan ketegangan antara Misrata dengan kota-kota di sekitarnyaSelanjutnya, tentara Kadhafi kemungkinan kembali ke Misrata di kemudian hari dengan pura-pura intervensi untuk melindungi suku-suku lokal (yang pro-Kadhafi) dari ancaman oposisi"Kadhafi ingin menciptakan kesan seolah-olah tak ada masalah antara rakyat dan dirinya, tetapi masalah antara rakyat dan suku-suku lokal," terangnya
Sebelumnya, Wakil Menlu Libya Khaled Kaim menyatakan pada Jumat lalu (22/4) bahwa tentara pemerintah akan meninggalkan Misrata"Kota itu selanjutnya akan diserahkan kepada suku-suku lokal dan warga untuk mengatasi situasi apakah lewat penggunaan kekuatan (senjata) atau negosiasi," kata dia
Menlu Inggris William Hague juga meragukan bahwa tentara Kadhafi benar-benar akan ditarik dari Misrata"(Penarikan mundur) itu mungkin samaran atau menutupi upaya perang tanpa seragam dan tankJadi, rezim Kadhafi tidak benar-benar mundur dari Misrata," jelasnya kepada BBC
Sementara itu, dua loyalis Kadhafi yang ditangkap buka suara"Sebetulnya banyak tentara (Kadhafi) ingin menyerah, tetapi mereka takut dieksekusi (oleh oposisi)," kata Lili Mohammed, tentara bayaran asal Mauritania yang disewa Kadhafi untuk memerangi oposisi di MisrataDia menambahkan, banyak tentara (pro-Kadhafi) yang melepas seragam mereka dengan pakaian sipil agar bisa lari dari Misrata.
Pro-Kadhafi lain yang tertangkap adalah Misbah Mansuri, 25yang mengaku dipaksa untuk bergabung dengan militer rezim tiran ituKeduanya ditangkap kemarin setelah luka dalam pertempuran di MisrataMereka diwawancarai Agence France-Presse secara terpisah di rumah sakit.
Mereka menuturkan bahwa para perwira militer Kadhafi telah meninggalkan pasukannyaApalagi, jalur suplai mereka terputus"Pasukan Kadhafi kalah di Misrata," ujar Mansuri, yang berasal dari Sirte, kota asal KadhafiDia mengaku dipaksa bergabung militer Kadhafi 45 hari lalu.
"Banyak tentara (Kadhafi) yang tak setuju dengan apa yang terjadi di sini," katanya"Kami diperintah untuk menembak setiap orang yang melintas di jalan, termasuk perempuan dan anak-anak," jelasnya(Rtr/AFP/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Kerahkan Predator ke Libya
Redaktur : Tim Redaksi