Reaksi Mahasiswa Aceh Peserta Kampus Mengajar Saat Diwawancarai Direktur PAUD, Seru!

Sabtu, 18 Februari 2023 – 11:02 WIB
Tata Amanda Oktapiani, mahasiswi Prodi PAUD Universitas Syiah Kuala saat mengobrol dengan Plt. Direktur PAUD Kemendibudristek Komalasari. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, ACEH - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim secara resmi telah melepas 21.045 mahasiswa program Kampus Mengajar angkatan 5 di 5.093 sekolah. Sebanyak 268 mahasiswa di antaranya berasal dari 18 kabupaten/kota se Provinsi Aceh.

Saat pelepasan peserta Kampus Mengajar angkatan 5 yang dikuti luring oleh 105 mahasiswa di gedung BPMP Provinsi Aceh, Aceh Besar, Jumat (17/2), seluruh peserta sangat antusias.

BACA JUGA: 268 Mahasiswa Aceh Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Dilepas, Bawa 3 Misi Penting 

Hal itu terbaca oleh Pelaksana tugas (Plt.) Direktur PAUD Kemendibudristek Komalasari yang pada kesempatan tersebut sempat menguji tiga peserta Kampus Mengajar.

"Saya ingin tahu bagaimana cara mengajarkan literasi numerasi jika buku di sekolah tempat mengajar itu tidak ada buku," tanya Komalasari kepada Tata Amanda Oktapiani, mahasiswi Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Syiah Kuala.

BACA JUGA: Insentif Guru PAUD, Pemprov Kepri Mengalokasikan Rp 4,5 Miliar

Ditanya begitu Amanda menjawab akan menggunakan media digital untuk mengajarkan siswanya. Jawaban itu dikejar lagi oleh Komalasari dengan mempertanyakan bagaimana bila di sekolahnya tidak ada jaringan internet.

Meski sempat terkejut dicecar pertanyaan-pertanyaan di luar perkiraannya, Amanda dengan sigap menjawab menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar sekolah.

BACA JUGA: Mekanisme Penyaluran Dana BOS & BOP PAUD Berubah? Begini Penjelasan Pejabat Kemendikbudristek

Bukan hanya Amanda yang dicecar pertanyaan, peserta Kampus Mengajar angkatan 5 dari Universitas Muhammadiyah Aceh, Chusnul Al Fazan juga.

Mahasiswa semester 7 prodi pendidikan bahasa Inggris ini ditanya Komalasari apa yang akan diajarkan kepada anak-anak kelas 1 dan 2. 

Dengan lantang Fazan mengatakan akan mengajarkan bahasa Inggris dengan teknik bernyanyi. 

Melihat kesiapan para mahasiswa tersebut, Komalasari memberikan apresiasi. Dia mengatakan berbagai catatan praktik baik menjadi modal besar dalam menyongsong penugasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang akan dimulai pada 20 Februari hingga 9 Juni 2023 mendatang.

Setelah berhasil menyelesaikan penugasan, mahasiswa kemudian akan mendapatkan rekognisi maksimal 20 sks sebagai pengakuan atas hasil belajar yang didapatkan selama mengikuti program. 

Pelaksanaan Kampus Mengajar untuk angkatan 5 ini diharapkan mampu menjaga tren positif dan terus memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia di tingkat pendidikan dasar.

Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut, pada Instagram Kampus Mengajar, @kampusmengajar; Laman MBKM program Kampus Mengajar, 

"Bagi mahasiswa yang akan turun ke sekolah-sekolah, saya titipkan anak-anak PAUD. Kalau ingin mendapatkan bahan ajar bisa download aplikasi paudpedia," ucapnya 

Di dalam paudpedia lanjutnya, tersedia berbagai macam buku ajar, dongeng, dan lainnya yang bisa digunakan untuk para mahasiswa Kampus Mengajar. Ketika kurang ide, lihatlah paudpedia.

Secara terpisah Amanda dan Fazan mengaku tidak menyangka akan diwawancarai Direktur PAUD. Rasa gugup dan degdegan mendera kedua mahasiswa tersebut, padahal keduanya sudah punya program kerja empat bulan ke depan.

"Enggak menyangka saja. Saya terbiasa menghadapi anak kecil ya, tetapi ini di depan orang banyak jadi  gugup saya," ujar Amanda tersipu malu. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler