Reaksi Yenny Wahid Soal Yel-yel SARA dalam Kegiatan Pramuka

Kamis, 16 Januari 2020 – 22:44 WIB
Yenny Wahid. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid mengecam tindakan seorang pembina Pramuka yang mengajarkan anak didiknya yel-yel ‘Islam Yes Kafir No’. Menurut dia, tindakan itu memicu perpecahan antar sesama anak bangsa.

"Saya bukan cuma menyesalkan, juga mengecam kalau ada apa namanya tepuk-tepuk semacam itu karena akan membuat perpecahan di tengah masyarakat," kata Yenny ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (16/1).

BACA JUGA: Zuraida Jadi Dalang Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Netizen: Sadis Betul nih Emak-emak

Yenny melanjutkan, pengajaran yel-yel ‘Islam Yes Kafir No’ menjadikan umat muslim eksklusif. Pengajaran itu juga membuat umat muslim tidak menghargai perbedaan yang menjadi identitas Indonesia.

"Jadi, tidak ada kesetaraan lagi di antara masyarakat, padahal konstitusi kita jelas, menjamin kesataraan hak apa pun latar belakang ras, suku, ekonomi, dan sebagainya," timpal dia.

BACA JUGA: Akbar Al Faris Dituntut Hukuman Mati

Lebih lanjut, tokoh Muslimat NU ini menuturkan, kafir tidak hanya diartikan sebagai orang yang beragama di luar Islam. Makna kafir bisa diartikan sebagai orang yang tidak ingat akan Tuhan.

"Kafir tuh orang yang enggak ingat Tuhan. Orang korupsi juga dia mungkin pada waktu itu tidak ingat Tuhan. Orang yang apa namanya melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain itu juga enggak ingat Tuhan," ucap Yenny.

BACA JUGA: Setelah Bunuh Hakim Jamaluddin, Sang Istri Datang ke PN Medan Mengambil Uang Duka, Begini Ceritanya

Sebelumnya media sosial diramaikan oleh video seorang pembina yang mengajarkan anak didiknya dengan yel-yel ‘Islam Yes Kafir No’.

Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pembina Pramuka yang bersangkutan akan segera dipanggil. 

Heroe yang juga Wawali Kota Yogyakarta itu menjelaskan pembina Pramuka yang bersangkutan bukan dari kwarcab Kota Yogyakarta tetapi dari Gunungkidul. Pembina itu sedang mengikuti KML yang dibuka terbuka dan diikuti 25 peserta. 

“Yang bersangkutan dari Gunungkidul. Kami buka (KML) ini secara terbuka, pesertanya itu dari Yogya kota ada, Sleman ada, Bantul ada, Gunungkidul ada, Magelang ada. Macem-macem pesertanya. Jadi pembina-pembina jumlahnya 25 sesuai dengan golongan masing-masing. Ada siaga, penggalang, penegak, dan sebagainya,” ujar Heroe saat dihubungi, Senin (13/1). (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Yenny Wahid   SARA   Pramuka  

Terpopuler