Realiasi Vaksinasi Lansia Masih Rendah, Bang Azis Syamsuddin Sarankan Ini ke Pemerintah

Selasa, 06 April 2021 – 16:15 WIB
Wakil Ketua DPR RAzis Syamsuddin. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyoroti realisasi vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) yang sampai saat ini masih rendah.

Dari total target 21 juta, kata Azis, hingga 30 Maret 2021 baru 1.489.322 orang (6,91 persen) yang mendapatkan vaksinasi pertama.

BACA JUGA: Keluarga Harus Berpartisipasi Dalam Pemberian Vaksin kepada Lansia

Kemudian, baru 135.537 lansia yang mendapatkan vaksinasi kedua.

Oleh karena itu, DPR RI mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah daerah (pemda) dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengevaluasi vaksinasi lansia yang sudah berjalan.

BACA JUGA: Tenang, Persediaan Vaksin Covid-19 untuk Lansia sudah Terpenuhi

Menurutnya, langkah ini penting dilakukan untuk mencari penyebab rendahnya realisasi vaksinasi lansia, sehingga didapat solusi untuk mempercepat.

DPR juga mendorong Kemenkes, pemda, dan Satgas Penanganan Covid-19 menggunakan cara jemput bola, dengan mendatangi rumah masyarakat lansia yang sudah terdaftar sebagai penerima vaksin.

BACA JUGA: Embargo Vaksin Jangan Dianggap Remeh, Azis Syamsuddin: Percepat Produksi Dalam Negeri

"Ke depan tidak terfokus dengan membangun sentra vaksinasi, sebab bisa saja kendala jarak yang jauh dan sebagainya menjadi persoalan rendahnya lansia yang mengikuti program vaksinasi," kata Azis Syamsudin dalam keterangan resminya, Selasa (6/4).

Wakil ketua umum Partai Golkar ini juga mendorong pemerintah mengoptimalkan program vaksinasi anak muda dengan syarat membawa dua lansia. Menurut dia, cakupan program tersebut harus diperluas sehingga dapat mempercepat realisasi vaksinasi lansia.

Pemda melalui Dinkes diminta bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat, serta perangkat desa seperti RT dan RW, untuk terjun menyosialisasikan vaksinasi lansia.

Dia menegaskan bahwa hal ini berguna dan membuat lansia tergerak dan bersedia untuk divaksin.

Azis meminta pemerintah memperhatikan stok vaksin yang akan diberikan untuk lansia.

Hal ini mengingat adanya embargo oleh sejumlah negara produsen vaksin, sehingga berpotensi menghambat program vaksinasi yang sedang berjalan saat ini.

Lebih lanjut legislator Dapil Lampung itu mengimbau seluruh masyarakat khususnya yang masuk dalam kategori lansia berperan aktif dalam program vaksinasi Covid-19.

"Ini penting mengingat melalui vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat dapat meminimalikan potensi tertulari virus corona. Sebab, kategori lansia merupakan kategori yang paling rawan terpapar dan memiliki risiko kematian yang tinggi," pungkas Azis Syamsuddin. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler