Realisasi Belanja Baru 26,9 Persen

Selasa, 06 September 2011 – 18:39 WIB

JAKARTA—Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui serapan belanja modal Kementrian dan Lembaga (KL) tahun ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnyaHingga akhir Agustus 2011, serapan belanja modal baru mencapai 26,9 persen

BACA JUGA: Diultimatum SBY, Hatta Bentuk Desk Khusus

Sedangkan tahun lalu 27,9 persen.

‘’Jadi lebih rendah dibandingkan tahun lalu
Karena itu Presiden tadi memberi arahan

BACA JUGA: 2013, Presiden Minta Lifting Minyak 1 Juta Barel

Belanja modal harus dipercepat karena berdampak pada perekonomian yang baik,’’ kata Agus menjawab wartawan usai rapat kabinet di kantor Presiden, Selasa (6/9).

Agus mengaku ada dua faktor  utama yang menyebabkan serapan belanja modal masih sangat rendah
Pertama karena adanya unsur kehati-hatian dari pengguna anggaran di KL dan kedua karena adanya hambatan di public private partnership atau kerjasama pemerintah dengan melibatkan pihak swasta.

Selain itu beberapa kontraktor yang melaksanakan proyek pembangunan pemerintah, masih banyak yang belum melakukan penagihan

BACA JUGA: Fadel Optimistis Swasembada Garam 2014

Kalaupun penagihan terjadi, masih ada kehati-hatian melakukan pencairan.

‘’Kebanyakan di bulan Agustus masih ada yang harus melaksanakan tender ulang dan itu tidak bisa selesai sampai akhir tahunSaya juga prihatin karena masih ada masalah pembebasan lahan,’’ kata Agus.

Selain itu kata Agus, ada sekitar 22 KL yang masih belum menyelesaikan secara final pembahasan pos-pos anggaran dengan komisi mitra kerja di DPRNamun Agus enggan mengungkapkan 22 KL yang masih belum ketok palu anggaran di SenayanYang jelas dirinya optimis pada hasil akhir akan tercapai realisasi 90 persen lebih.

‘’Tadi Presiden memberikan penekanan, setiap bulan kita diminta untuk terjun langsung agar realisasi bisa meningkat,’’ kata Agus.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Emas Sumbang Inflasi Terbesar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler