Rebutan Lahan, Ucok Tewas Dibacoki

Selasa, 05 Agustus 2014 – 09:09 WIB

jpnn.com - MEDAN - Puluhan anggota OKP dilengkapi senjata tajam melakukan penyerangan terhadap Kelompok Tani Abadi di lahan garapan PTPN 2, Jalan Datuk Kabu Pasar III, Gang Ksatria, Desa Tembung, Percut Seituan, Deli Serdang, Senin (4/8) pagi pukul 10.00 WIB.

Akibatnya, seorang anggota Kelompok Tani Abadi, Alfansyah Munthe alias Ucok Sing (42), warga Perumnas Mandala Jalan Seriti Medan tewas mengenaskan tak jauh dari lokasi kejadian. Korban tewas mengalami luka bacokan hampir di sekujur tubuhnya.

BACA JUGA: Pulang dari Mertua, Suami Tinju Istri

Informasi yang dihimpun Sumut Pos (Grup JPNN) di lokasi kejadian, penyerangan yang dilakukan anggota OKP tersebut lantaran ingin mengusai laharan garapan. Mereka melakukan penyerangan secara tiba-tiba dengan jumlah mencapai 50 orang. Bentrok pun tak terhindarkan dan kedua kubu saling menyerang.

Lantaran kalah jumlah, kelompok tani itu pun mundur dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Namun naas bagi Ucok Sing, pelarian pria yang memiliki dua orang anak ini berhasik dikejar dua oknum anggota OKP tersebut.

BACA JUGA: Guru Ponpes Cabuli 14 Santri, Khilaf dan Menyesal

Salah seorang pelaku yang membawa pedang dan parang, kemudian menyerang secara membabi buta hingga melukai kaki kiri korban. Akibat terkena sabetan senjata tajam pelaku, korban kemudian terjatuh dan mengalami luka bacokan di betis kirinya.

Melihat korban tersungkur dan berusaha kabur, pelaku kemudian mengejarnya. Pelaku lalu menghajar korban dengan kedua senjata tajam yang dipegangnya. Korban pun terkapar dan bersimbah darah. Lantaran korban sudah tak berdaya, pelaku kemudian kabur meninggalkan korban di lokasi, yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah perempuan berinisial S.

BACA JUGA: Tiga Teroris Kabur Diyakini Kembali Lancarkan Aksi

"Saya jerit-jeritlah pak soalnya di depan kepala mata saya. Dua orang yang mengejar bang Ucok dan satu di antaranya yang membacok. Orangnya agak pendek, pakai baju warna cokelat dan celana pendek," ungkap S saat diintrogasi petugas kepolisian.

Beberapa warga setempat yang melihat Ucok terkapar dengan bersimbah darah, berusaha menolong korban. Dengan rasa panik dan kalut, beberapa warga itu kemudian membawa korban ke RS Muhammadiyah di Jalan Mandala By Pass menggunakan becak barang.

Namun, lantaran terlalu banyak mengeluarkan darah, korban akhirnya tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit tersebut. Selanjutnya jasad korban dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi.

Beberapa warga yang ditanya Sumut Pos di RS Muhammadiyah menyebutkan, pelaku memang oknum anggota OKP. "Dia anggotanya kelompok Heri B. Sebelumnya, kelompok mereka juga pernah melakukan penyerangan," sebut seorang pria yang enggan namanya dikorankan.

Kapolsek Percut Seituan Kompol Ronald F Sipayung yang ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku, termasuk siapa saja yang terlibat bentrokan tersebut.

"Dugaan sementara, pemicu bentrok terkait perebutan lahan garapan. Akibat bentrokan ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Ucok," kata Ronald.

Ia menyebut, untuk barang bukti yang diamankan dari lokasi berupa batu, sepatu yang tertinggal, sebilah sangkur (pisau sejenis belati) dan bercak darah di lokasi. "Kita terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah keterangan dari saksi-saksi," sebutnya.

Ronald mengaku, pihaknya sedikit kesulitan lantaran warga setempat masih tertutup dan enggan bercerita ketika ditanya petugas. "Akan tetapi, kita terus berupaya untuk mengungkap kasus tersebut," ujarnya.

Ia juga mengatakan, sebenarnya korban lain ada juga tetapi yang meninggal hanya satu. "Saat ini kita masih melakukan penyisiran dan berusaha menemukan korban luka akibat bentrokan," tandas Ronald.

Ia menambahkan, sejauh ini kondisi di lokasi sudah kondusif. "Kita telah menurunkan personil untuk mengantisipasi bentrok susulan," tambahnya.

Sementara itu, dari RSUD dr Pirngadi Medan, jasad korban tiba sekitar 12.30 WIB. "Kami tahu dari abangnya (Ar) ke rumah, bahwasanya adiknya meninggal dunia di rumah sakit Muhammadiyah," kata salah satu keluarga yang enggan menyebutkannya namanya.

Ia menyebutkan, korban mengalami tiga kali bacokan di atas lutut kaki sebelah kiri dan tangan kiri dua kali bacokan dengan lebar masing-masing 10 cm dengan kedalaman 5 cm.

Sekira pukul 18.00 WIB, empat personel tugas luar Satreskrim Polresta Medan memboyong seorang yang diduga melalukan pembacokan yang menewaskan Ucok Sing. Pelaku sering disapa Mamad, yang mengenakan kaos kuning dengan celana jeans ponggol.

Petugas yang ditanya Sumut Pos membenarkan bahwa Mamad merupakan pelaku yang menyebabkan tewasnya korban. "Dia kami tangkap tak jauh dari lokasi kejadian," ujar petugas sembari berjalan ke lantai dua gedung Satreskrim Polresta Medan.

Namun, petugas belum berani memberikan keterangan lebih lanjut lantaran masih dalam proses. Petugas pun kemudian memboyong pelaku ke ruang Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram untuk dimintai keterangannya.

Ketika dilontarkan pertanyaan oleh Sumut Pos, Mamad tak sedikitpun menjawab. Ia hanya tertunduk sembari digiring petugas.(ris/nit/adz)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Guru Ngaji Sodomi 14 Bocah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler