jpnn.com - Red Bull mengatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan FIA dianggap tak sebanding dengan kecurangan yang dilakukan Mercedes. Seharusnya, Mercedes dijatuhi hukuman yang jauh lebih berat. Bentuknya pun bermacam-macam. Bisa pengurangan poin atau bahkan denda dalam jumlah yang besar.
“Kami mengharapkan hukuman yang lebih berat. Mercedes seharusnya diberi dendan sebesar Rp 988 miliar,” ujar penasehat Red Bull, Helmut Marko seperti dilansir Bild, Senin (24/6).
BACA JUGA: Sabet Juara MILO 10K Lagi, Pelari Kenya Ingin Belanja Sapi
Red Bull merasa bahwa hukuman ringan tersebut tak sejalan dengan keuntungan yang didapat Mercedes terkait uji coba ban itu. Ketika tim lain harus berjuang ekstrakeras untuk memahami karakter ban, Mercedes malah seperti diuntungkan karena bisa melakoni tiga hari uji coba di sirkuit Barcelona.
Juara dunia tiga kali Niki Lauda juga sependapat dengan apa yang dikatakan Red Bull. Berdasarkan pengalaman panjangnya di balapan jet darat tersebut, Mercedes seharusnya memang mendapatkan hukuman yang jauh lebih berat.
BACA JUGA: Jauhari dan Triyaningsih Masih Kokoh di MILO 10K
“Saya sudah di olahraga ini dalam waktu yang lama. Saya hanya menaruh perhatian pada keharmonisan dan penghormatan sesama tim peserta Formula 1 ini,” ungkap Lauda kepada koran Sontag. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Walikota Sesalkan Aksi Bobotoh Sweeping Plat B
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Bandung Minta Laga Lawan Persija Dijadwal Ulang
Redaktur : Tim Redaksi